goyalorthodontics.com, Jakarta – XX Papua National Sports Week (PON) kembali ke nama Yunus Vonda atas tuduhan korupsi tahun 2021.
Setelah fakta -fakta baru terungkap di pengadilan, presiden harian PB Pon XX sekarang diminta untuk dimintai pertanggungjawaban.
Baca Juga: Korupsi di Pertemuan Papua Telepon, yang merupakan Komisi Hak Asasi Manusia Nasional dan Tanggapan Serikat Mahasiswa
Dokter hukum Jakarta Andianto mengatakan sudah waktunya bagi penegak hukum agar adil dan objektif. Menurutnya, tidak adil jika hanya empat pejabat implementasi yang bertanggung jawab, tetapi seseorang dengan otoritas yang lebih besar lolos dari penangkapan hukum.
“Jelas dalam penyelidikan bahwa RP menggunakan 53 miliar uang tanpa tanggung jawab Yunus Vonda. Itu adalah kasus sidang menjadi legal.
Baca Juga: Kantor Jaksa Agung RP
Jaksa Penuntut Umum Hernold F. Pernyataan organisasi muncul setelah Makavimbang menjelaskan.
Hernold adalah spesialis dalam undang -undang keuangan yang telah berada di Agen Audit Tertinggi (LTD) selama lebih dari dua dekade dan sekarang menjadi audit investigasi hibah Pone XX oleh pengungkapan Tormiji Achmad.
Baca Juga: Telepon Papua Berhasil, Ekskursi Komisi Dewan Perwakilan Menpora Amali
Temuannya indah. Hernold mengungkapkan bahwa implementasi Pon XX memiliki lebih dari Rp 205 miliar dalam kerugian ekonomi.
Kerugian ini berasal dari sepuluh penemuan terpenting yang tidak disertai dengan bukti tanggung jawab hukum.
Penggunaan lebih banyak uang daripada RP sangat disorot. 53 miliar sekarang telah diperhitungkan oleh Unus Vonda.
Selain itu, tidak ada sisa komite pertama Stadion Lukas Enemba, serta sponsor dan dana CSR, yang lebih dari 18 miliar Rp 18 miliar, yang tidak jelas tentang penggunaannya. Rp 9 miliar, didistribusikan ke Tongkat Pusat, termasuk dalam daftar yang tidak memiliki bukti akun.
“Setiap dana publik harus dihitung dengan bukti yang valid. Kalau tidak, itu termasuk dalam kategori kerugian negara,” kata Hernold.
Empat dituduh dalam penyalahgunaan telepon XX Papua Fund, Vera Parinussa sebagai koordinator lokasi pone xx Letlara Pan Sclem.
Empat dituduh menyalahgunakan uang untuk implementasi telepon, yang merusak negara menjadi RP204,3 miliar. Tetapi bagi Andianto, masalahnya tidak bisa dihentikan di sana.
“Kalau saja petugas bawahan ditarik di pengadilan, kita tidak dapat berbicara tentang keadilan. Di mana tanggung jawab Yunus Vonda sebagai presiden PB Pon XX?” Katanya.
Badan Manajemen Keuangan dan Manajemen Properti Papua (LTKAD) mengusulkan informasi tersebut selama persidangan enam saksi, PB PN PAN tidak pernah mengajukan laporan kewajiban tentang dana penghargaan Rp 2,58 triliun oleh PB Pon Pupa APBD. Faktanya, menurut kontrol Urusan Dalam Negeri 2011 no. 32, laporan tersebut harus diserahkan ke maksimum 10 Januari tahun depan dan dengan bukti lengkap untuk pengeluaran.
.
Andtono menekankan bahwa ada orang -orang yang mengklaim dicurigai Presiden Prabovo Subianto. Menurutnya, kasusnya salah dan tidak masuk akal.
“Bagaimana cara mengemas prabovo dilindungi dari korupsi.
Yulius Yancense Pardzer menyatakan penasihat hukum kepada terdakwa Vera Parinassa sebagai penasihat hukum oleh Recy Douglas Ambrov dan Junaidi.
Kedua penasihat hukum meminta presiden PB Pon XX Papua untuk menyerahkan Kantor Jaksa Penuntut Papua ke ruang investigasi. Ini karena nama Yunus Vonda telah berulang kali disebutkan oleh saksi, pernyataan para ahli dan fakta -fakta dalam pengembangan sidang dengan pernyataan bukti tertulis. (Dil/jpnn)