Soal Pernyataan Prananda Paloh, Pengamat: NasDem Meritokrasi, Bukan Dinasti

goyalorthodontics.com, Jakarta – Direktur Penelitian Eksekutif Indonesia Ali Rif’an menilai Garda de Ketum dalam pidato, Nosdem Prananda Surya Paloh di Yogyakarta, beberapa hari yang lalu, membahas semangat meritokrasi.

“Apa yang dikatakan oleh Prananda Paloh dalam pidato terakhir pemuda Yogyakarta Yogyakarta adalah langkah positif,” kata Rif’an kepada tim media, sebagaimana dikutip pada hari Jumat (23/5).

Baca juga: Mereka tidak dihormati jika Jokowi dipilih untuk bergabung dengan PSI

Ali Rif’an mengatakan bahwa pernyataan terkait Prananda terkait dengan meritokrasi menunjukkan bahwa NASDEM mencoba untuk tetap menjadi bagian modern.

Karena, katanya, bagian warna biru menekankan aspek meritokrasi dalam konteks perekrutan dan regenerasi.

Baca Juga: Masalah Politik di Dinasti, Prananda: Nas Anda memprioritaskan meritokrasi spiritual

“Ya, tentu saja kursus semakin dikonfirmasi sebagai bagian modern, karena aspek meritokrasi lebih penting, bukan tentang dinasti,” kata Profesor Fustling Uin Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ali Rif’an melanjutkan upaya mereka untuk mempertahankan semangat meritokrasi yang pada akhirnya menguntungkan di Nase akan menarik pemilih muda. 

Baca Juga: Nasdem Karawang Membangun Simbol Kantor Terpadu yang Luar Biasa

Menurutnya, para pemilih muda tentu ingin partai -partai di Indonesia menawarkan kesempatan yang sama untuk anak -anak di negara ini.

“Meritokrasi spiritual yang dipromosikan oleh partai dapat menarik kesukaan para pemilih muda yang merupakan mayoritas Indonesia hari ini,” kata Rif’an.

Anda tahu, Presiden Pemuda Pengawal, Prananda Surya Paloh, mengatakan partainya menyajikan semangat meritokrasi dalam regenerasi.

“Pada kelahiran ini, meritokrasi spiritual, semangat, yang lebih unggul, memiliki lebih banyak hak untuk menjadi prioritas,” kata Prananda dalam sebuah acara sebagaimana dikutip pada hari Kamis (5/22).

Anggota parlemen Street Distrik Pemilihan Sumatra Utara (North Sumatra) mengatakan semua dewan dirancang dengan kemampuan untuk berkembang di partai.

“Jadi Partai Nasdem memiliki rasa dinasti yang mungkin, tetapi di atas roda organisasi, meritokrasi dan peluang yang sama untuk semua orang,” katanya. 

Prananda melanjutkan komunitas, di sisi lain, juga perlu memilih petugas berdasarkan kemampuan atau kemampuan, bukan nama keluarga. 

“Benarkah kebijakan dinasti salah atau benar? Ya, jawabannya adalah batas, tidak ada yang tahu. Tolong hubungi orang untuk menilai,” kata Prananda. (Ast/jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *