goyalorthodontics.com, Ponorogo – Gugatan warga antara Samsuri dan PT Bank Rakay Indonesia (kebisingan) sekali lagi ditunda oleh Pengadilan Distrik Podorogo. Garis waktu terjadi karena penasihat kebisingan hukum dianggap tidak memenuhi lengkap dalam dokumen persidangan.
Penasihat hukum Samsuri, Harris Azar, telah mengkritik bank.
Baca Juga: Dalam Pernikahan, Luna Maya Menampilkan Momen di Bridal Shower
“Bagaimana Anda ingin khawatir tentang pelanggan dan orang -orang jika Anda peduli pada diri sendiri untuk diadili, Anda tidak bisa,” kata Harris setelah persidangan, Senin (5/5).
Menurut Harris, kekuasaan pengacara diadopsi oleh penasihat kebisingan hukum karena ia dilakukan pada tahun 2022, sementara kasus tersebut dicapai tahun 2025. Kemudian ia tidak secara khusus menunjukkan penasihat hukum pada kasus Samsuri. Maka tidak dilengkapi dengan dokumen yang menyertainya untuk pejabat tanda tangan resmi.
Baca Juga: Lingkaran Opel Dibunuh oleh Brio di Semarang
“Kebisingan tidak siap untuk bertanggung jawab secara hukum,” kata Harris.
Uji coba berikutnya dijadwalkan untuk mendistribusikan kembali pada 19.05.2025.
Baca Juga: Layanan Bertulang, Bridgeton Open Tomo 3s Chair di Jawa Barat, Memiliki Promo Khusus
Kasus ini dimulai pada 31 Januari 2025, ketika kebisingan menyiapkan lembar kerja klien pelanggan di Samsuri House di Pathan Vetan, Pooro. Meskipun Samsouri tidak boleh menjadi kebisingan. Itu tetap menjadi milik orang lain bernama Angu Diva Orlando.
Dampak pemasangan stiker suara, menurut korban, adalah penjualan ayam secara dramatis turun dari 10-25 yang per hari menjadi 1 ekor, kerugian material mencapai Rp13,8 juta pada Maret 2025 dengan tekanan psikologis dan pencemaran nama baik.
Samsouri sekarang menuntut kebisingan dari penasihat hukum $ 50 miliar Harris Azar dan Wahiu Dhita Putano.
Harris mengklaim bahwa mereka telah menerima banyak laporan serupa di berbagai daerah. “Lampiran lembar kerja ini tampaknya memiliki diet penyebaran,” katanya. (waktu/jpnn)
Baca artikel lain … asuransi MR adalah keuntungan dari PP. 702 miliar pada tahun 2024, tumbuh 45 persen