JPNN.com, Jakarta – Anggota Komisi Kamar Perwakilan Rakyat mengilhami Amelia Angrini dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan kepemimpinan TNI untuk mendesain ulang seluruh gudang amunisi dalam menanggapi tragedi untuk menghancurkan Garut kemarin, Senin 12/5).
“Kami merekomendasikan para pemimpin Kementerian Pertahanan dan TNI untuk mentransfer dan mendesain ulang semua gudang amunisi TNI, mengingat dinamika demografi dan perencanaan spasial,” kata Amelia melalui layanan pesan, Selasa (5/13).
Lea juga: Penghapusan amunisi tragedi, disiplin taktil DPR dalam operasi berakhir
Dia mengatakan Kementerian Pertahanan dan TNI juga mengatakan bahwa SOP yang diperbarui atas disposisi amunisi atau Afkir yang kedaluwarsa setelah eliminasi.
“Membawa kesenjangan interaksi warga dengan masalah berbahaya, secara langsung dan melalui kegiatan informal,” lanjutnya dengan pusat Java VII pusat.
Baca juga: amunisi yang dihapus kedaluwarsa untuk Takers, seorang legislator menekankan prosedur tersebut
Amelia tahu bahwa pengaturan penyimpanan amunisi dapat ditempatkan di tempat -tempat terpencil.
Namun, area tersebut seiring berjalannya waktu, ia dapat mendekati area perumahan.
Lea juga: Sarifah Hope TNI Mengevaluasi Prosedur Keamanan Untuk Menghilangkan Amunites
“Oleh karena itu, perubahan populasi tidak dapat digunakan sebagai alasan untuk mengabaikan risiko yang ada,” kata Deklarasi Garnita Malahayati Nasdem.
Amelia mendukung tentara untuk penyelidikan amunisi Afkir yang mendalam dan independen di Garut pada hari Senin, dan sebagai hasilnya 13 orang tewas.
“Kami menekankan bahwa semua rekomendasi penelitian harus dilakukan dengan serius sehingga jenis keberangkatan ini tidak terjadi,” kata gerakan massa dalam DEM (kursus).
Dewan Perwakilan Rakyat I, Amelia, mengatakan pada pertemuan dengan Kementerian Pertahanan dan Komandan TNI yang meminta militer untuk mengawasi sistem manajemen amunisi.
“Perwakilan DPR, saya akan terus memperbarui dan mengawasi sistem manajemen amunisi dan toko -toko Angkatan Darat sebagai bagian dari upaya untuk mempertahankan tentara dan keselamatan publik,” katanya.
Sebelumnya, Kantor Informasi Angkatan Darat (Kadispenad) Brigade Jenderal Wahyu Yudhayana mengatakan surat wasiat atau amunisi di desa Sagara, distrik Cibalong, Garut, pada hari Senin (12/5) bahwa 13 orang terbunuh.
“Akibatnya, 13 orang tewas,” katanya kepada tim pada hari Senin.
Wahyu mengatakan tentara masih menerima daerah yang dihancurkan melalui ledakan, menangani kematian.
“Saat ini pejabat masih mensterilkan situs, karena mereka takut beberapa subjek akan berbahaya atau harus dilindungi,” katanya. (Ast/jpnn)
Baca artikel lain … Kadispenad mengungkapkan kronologi Amunites yang hancur yang membuat 13 orang mati