BPKH Distribusikan 152,4 Juta SAR untuk Living Cost Jemaah Haji 2025

goyalorthodontics.com, Jakarta – Badan Manajemen Keuangan Haji (BPKH) telah secara resmi meninggalkan uang (kas) dalam mata uang Arab Riyal (SAR) Saudi sebagai bagian dari pemenuhan kebutuhan biaya hidup untuk Peregrino 2025 standar.

Ini telah menjadi bagian dari mandat pada tim nomor 34 sejak 2014 dan kesimpulan dari negosiasi House of Representative VIII, yang menentukan bahwa biaya hidup harus dipulihkan dalam bentuk mata uang SAR.

Baca Juga: Badan Manajemen Keuangan Haji 2016 harus dikembangkan

BPKH telah meninggalkan hampir 152,4 juta siap untuk memenuhi kebutuhan 203.320 peziarah reguler. Masing -masing mendapat 750 SAR atau sekitar 3.187.500 rp (SAR 4.250).

Setiap jemaat akan menerima 500 (1 lembar) fragmen SAR, SAR 100 (2 lembar) dan SAR 50 (1 lembar).

Baca Juga: BPKH Limited tanda -tanda kontrak penyediaan 2,4 juta bagian peziarah makanan di bawah Haji’s Top

“Dana Biaya Hidup tidak hanya untuk permintaan hari itu -hari ini, tetapi juga sebagai cadangan jika terjadi keadaan darurat dan membantu membayar kolam atau Qurban,” kata BPKH, Amri Yusuf dalam pernyataannya, Kamis (17/4).

Menurutnya, mempekerjakan uang kertas adalah bagian dari penugasan BPKH untuk memastikan kualitas implementasi perjalanan perjalanan setiap tahun.

Baca Juga: BPKH mempercepat ribuan pelancong melalui program Back of Work pada tahun 2025

“Misi pertama kami adalah memastikan peningkatan kualitas implementasi perjalanan dari tahun -termasuk, termasuk untuk mempersiapkan semua kebutuhan tanah suci Peregrino,” jelasnya.

Amri Yusuf juga menekankan bahwa biaya -yang efektif telah menjadi fokus utama BPKH dengan Kementerian Agama dalam perumusan BPIH (biaya untuk perbaikan haji).

Tahun ini, total biaya haji telah dikurangi menjadi detik 89,4 juta per peziarah, dari SEC 93,4 juta tahun lalu.

“Hanya 55,4 juta RP.

Dia benar -benar berkata. Dalam RP55,4 juta, jemaat masih menerima uang dalam bentuk biaya hidup untuk SAR750 atau setara dengan hampir 3 juta rps.

Dedikasi ketiga BPKH akan menangani aspek manfaat rakyat, terutama bagi para peziarah yang ingin melakukan perjalanan ke tempat suci, baik dalam bentuk layanan langsung maupun dukungan keuangan yang transparan, efisien dan bertanggung jawab.

BPKH juga memberikan kebutuhan akan dukungan dari otoritas administrasi dan bank untuk memberikan relaksasi kebijakan operasi.

“Ini mempertimbangkan bahwa proses distribusi untuk uang kertas tidak termasuk dalam diskusi anggaran dengan DPR, yang memberikan peningkatan operasi tambahan dalam operasi untuk BPKH,” tambahnya. (Mcr4/jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *