Setelah meninjau jpnn.com, siswa awal negara di Jakarta -Bekasi City, Presiden Muhammad Qodari terus mengunjungi rumah siswa potensial lainnya di Muhammad Dwia Ramadhan di wilayah Laut Laut Laut Tanah di Kota Bogor.
Read More : TikTok For Artists Memudahkan Musisi Mempromosikan Lagu
Di rumah plot yang sederhana, jembatan mobil disambut dengan hangat oleh ibu Neneng Marlin Neneng Marlina, seorang freelancer harian yang terdiri dari mengimpor bawang putih.
BACA JUGA: RESPI, M QODARI: Sekolah orang siap untuk membawa anak -anak Indonesia.
Setiap hari, Neng bekerja keras untuk memilih 20 kilogram tas bawang.
Upah yang diterimanya hanyalah Republik Polandia. 10.000 atau RP per tas. 30.000 sehari untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Baca juga: M Qodari mendorong desa untuk menyiapkan proposal bisnis perbankan standar untuk mengembangkan ekonomi perbankan.
Dalam percakapan yang dipenuhi dengan empati, Qodari mengungkapkan betapa sulitnya pertarungan ibunya dalam pendidikan anak Anda.
“Biaya pendidikan Ananda Arja selama setahun di School of People dan kebutuhan untuk hidup Ananda Aria seperti mengupas bawang setiap hari selama empat setengah tahun (3/6/2025).
Baca juga: Analisis Qerderi qodari qodari Jakarta Pilkada 2024, tekankan dukungan attitule anies dari stroller -rano.
Kari menekankan bahwa Sekolah Rakyat, yang dimulai oleh Presiden Prabowo Subianto, adalah bukti yang jelas tentang keberadaan suatu negara dalam menerima apa yang paling dibutuhkan masyarakat. Persyaratan semua siswa, dari pendidikan, tempat tinggal, dan hidangan bergizi, sepenuhnya membebani oleh Tuhan.
Jika Anda menghitung, nilai dukungan mencapai sekitar 50 juta wanita Polandia per tahun.
“Jika jumlahnya diidentifikasi dengan upah bawang yang mengelupas, hal yang sama sama dengan merobek 5.000 bawang atau sama dengan pekerjaan penuh 3,5 tahun.
Menurutnya, keberadaan sekolah orang bukan hanya harapan terbuka, tetapi juga keajaiban sosial yang mengubah masa depan keluarga yang tidak terduga.
“Bawang yang selaras sekarang dapat bermimpi. Anda mungkin memiliki masa depan. Negara tidak diam,” katanya.
Qodari juga berterima kasih kepada semua departemen dan lembaga yang mendukung program ini.
“Kami berterima kasih kepada Presiden Prabowo, Sekretariat Sosial, Departemen Bisnis Publik, Departemen Pendidikan Dasar dan Menengah dan Kementerian Pendidikan.
Kunjungan ini adalah simbol bahwa pendidikan adalah hak dasar semua anak -anak Indonesia, termasuk orang -orang dari rumah seperti Neng.
Melalui sekolah orang, negara bagian tidak hanya menghadiri pemasok lembaga, tetapi juga penjual harapan dan takdir.
Qodari mengatakan: “Program ini memiliki dampak besar pada kehidupan orang Indonesia, terutama yang terpinggirkan. (Jum/JPNN)