goyalorthodontics.com – Menteri Koordinasi Agus Harimurti Yudhioo (AHY) menjelaskan tiga strategi yang mendukung kemakmuran yang inklusif dan berkelanjutan di Asia Tenggara atau ASEAN.
Menco Ahi mengatakan bahwa AHI adalah pembicara utama di KTT Asia Tenggara Universitas Stanford di Amerika Serikat pada hari Selasa (9/21/220), waktu setempat.
Baca lebih lanjut: Kasus tag perjudian online adalah ARI, Kepala Kepolisian Nasional sedang menunggu petunjuk arah
. … Presiden Indonesia Susill Bambang Yudhioo menghadiri forum ini; Wakil Ketua MPR Ri Eti Basco Yudhiono; Inspeksi Peneliti Lembaga Praktek Gita Wirzawan; Direktur Hoover Institution dan mantan Sekretaris Negara AS Condopoliza Rice; Dan Dekan Stanford Door School of Dr. Arun Majumder Berkelanjutan.
Pertama, AHI menekankan pentingnya mengintegrasikan stabilitas dengan kemakmuran. Dia mengatakan bahwa transisi hijau tentu bukan beban, itu akan dianggap sebagai peluang untuk masa depan yang lebih baik.
Baca lebih lanjut: Presiden Prabo dikonfirmasi ke Indonesia dan Thailand yang mendorong CE CE CD di Palestina
Ahy juga menekankan perlunya solusi iklim yang adil dan tersedia, terutama untuk kelompok lemah seperti petani dan pekerja.
Pada hari Rabu (21/21/21) Menteri Koordinasi Ahy mengatakan, “Indonesia telah mengadopsi strategi pembangunan di bawah kepemimpinan Presiden Prabo Subanto yang mengintegrasikan keamanan pangan, energi terbarukan, dan pengembangan infrastruktur iklim yang intens.”
Baca lebih lanjut: Potensi Cketam Dog Jokoi Count, Observer: Political Lipty
Kedua, pentingnya melampirkan inovasi global ke acara lokal Ahy. Menurutnya, di tengah teknologi akselerasi, kemajuan yang efektif akan dibuat jika paling diperlukan untuk mencapai mereka.
Menurut Menteri Koordinasi Ahiho, ia harus bersama masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan lokal dan sesuai dengan kebutuhan lokal dan sesuai dengan kebutuhan lokal.
“Teknologi dan inovasi tidak boleh diganti atau disejajarkan,” katanya.
Persyaratan terakhir yang diberikan oleh Menteri Koordinasi AHA adalah pentingnya memperkuat kerja sama regional. Dia berpikir bahwa tidak ada yang bisa menghadapi risiko sistemik seperti perubahan iklim, pasokan rantai pasokan dan krisis makanan secara individual.
Menurutnya, ASEAN harus bertindak sebagai masalah yang efektif untuk menyelesaikan masalah, bukan hanya forum Sens Camert.
“Kita harus memperkuat kapasitas kelembagaan, untuk memperdalam kerja sama antara sektor publik dan swasta dan mempercepat inisiatif antara titik lintas,” kata Forum AHI.
Menso ahi juga menekankan pentingnya multilateral dan janji perdamaian regional sehingga persaingan kekuatan besar tidak membahayakan kemajuan di wilayah tersebut.
“Indonesia siap mengambil peran aktif seperti koneksi strategis dan sepeda motor yang mengendalikan agenda pembangunan inklusif dan berkelanjutan di wilayah tersebut,” katanya.
Melalui ketiga teknik ini, Menco Ahi berharap bahwa Asia Tenggara dapat menciptakan masa depan yang lebih tahan lama, inklusif dan tahan lama di mana kemakmuran dapat dirasakan oleh semua tingkat masyarakat dan stabilitas sebagai dasar untuk pembangunan. (Fat/JPNN)