Jpnn.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat XIII Andreas Ugria Ugria 19 Terdakwa (terpidana), Senin, Papua Tagah, Senin (2/6), Senin (2/6).
Read More : ASDP Ajak Masyarakat Eksplorasi Keajaiban dan Magnet Wisata Labuan Bajo
Dia percaya pelatih prediksi pengacara faksi PDI -P akan meningkat karena penjara dan tahanan telah memutuskan kerusuhan sebagai kegiatan sehari -hari.
Untuk membaca.
“Seharusnya ada sesuatu yang salah dalam pembinaan, keamanan atau investigasi,” kata Andreas melaporkan Selasa (3/6).
Menurutnya, Parlemen mengundang wilayah itu ke kantor regional di kawasan itu sebelum beristirahat atau pertengahan -2025, di kantor regional Indonesia kemarin.
BACA: Nasib gadis berusia 14 tahun memulai 3 remaja NTB dimulai dengan jejaring sosial
Andreas mengatakan pada pertemuan pada pertemuan bahwa banyak hal harus diselesaikan dari penjara dan tindakan pencegahan untuk penjara di Indonesia.
“Tidak ada sistem energi, sistem keamanan infrastruktur keamanan, staf keamanan, staf keamanan tidak dilatih,” katanya.
Baca Juga: Ini adalah momen saat bermain bersama di Pancasila Building, Megavati-Hibran
Andreas mengatakan pada pertemuan itu, DPR DPR diputuskan untuk membuat penjara di penjara untuk menyelesaikan masalah lokasi tahanan.
Ini karena lingkaran harus didukung untuk infrastruktur keamanan yang sesuai, termasuk penggunaan komunikasi digital.
“Penggunaan media digital terdaftar digunakan di berbagai penjara, yang dihasilkan dari penggunaan berbagai kecemasan, penjara dan narkoba, alkohol dan lainnya,” kata Andreas.
Pada sore hari (2/6) pada sore hari (2/6) total kelas Papua adalah total 19 tahanan.
Kelompok kriminal bersenjata yang telah lolos dari sebelas dari 19 tahanan masih terlibat dalam kasus pidana. (Ast / jpnn)