goyalorthodontics.com, Jakarta, mantan MD untuk politik, hukum dan keamanan, meminta kantor jaksa penuntut umum untuk lebih mengurangi praktik korupsi, yang ditujukan pada dunia peradilan, dugaan suap yang dilakukan oleh para hakim dalam administrasi penurunan ekspor Palmöl.
Menurut Safud, orang juga mendukung jaksa penuntut umum untuk membersihkan dunia peradilan.
Baca Juga: Kantor Kejaksaan Umum terancam oleh Rasuah, ahli: emisi korupsi sencal
“Melebarkan segalanya (mafia peradilan). Jangan takut, mendukung orang,” kata media beberapa waktu yang lalu.
Kasus penyuapan para hakim korupsi CPO dianggap sebagai fenomena gunung es yang terkait dengan praktik mafia peradilan.
Baca Juga: Keberhasilan Faktor Kunci Kepemimpinan Keberhasilan Jaksa Agung
Selain itu, jaksa penuntut umum terdiri dari peralatan peradilan dalam tiga masakan, yaitu Pengadilan Distrik Pusat Jakarta, Jakarta Selatan dan Jakarta Utara.
Bahkan, ia menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto harus mengeluarkan peraturan negara alih -alih hukum (Perppu) untuk menyesuaikan peradilan.
Baca Juga: Komisi Hukum MUI untuk Legislasi Kantor Jaksa Penuntut Umum terus memeriksa korupsi
Snowed menunjukkan bahwa pelepasan Perppu adalah langkah cepat. Ini mengasumsikan bahwa perbaikan Mahkamah Agung (MA) hanya formalitas.
“Ini adalah keadaan darurat. Sama seperti di Surabaya, hakim yang dikatakan nasional dan bersih dan tampaknya diakui suap,” katanya.
Seperti yang diketahui, Kantor Jaksa Penuntut Umum telah membentuk tiga hakim, yaitu Djuamato, Agam Syarif Baharuddin dan Ali Muhtarome sebagai tersangka dalam kasus penyuapan yang diduga sehubungan dengan pengelolaan kasus korupsi ketika memberikan fungsi ekspor CPO di pengadilan korupsi.
Proses tersebut juga membawa presiden Pengadilan Distrik Jakarta Selatan (Pengadilan Distrik Jakarta Selatan), Muhammad Arif Nuryanta, Pendaftaran Sipil Jakut PN Wahyu Gunawan, Kepala Jaminan Sosial Grup Wilmar Muhammad Syafei, dan pengacara Marcella Santoso dan Ariyanto.
Para hakim diduga menerima suap 22,5 miliar rp dari janji RP. 60 miliar jika terjadi korupsi minyak goreng yang dibawa oleh tiga perusahaan, yaitu kelompok PT Wilmar, Grup PT Permate dan kelompok musim PT MAS, terurai atau onslag. (Dil / jpnn)