goyalorthodontics.com, Jakarta -Indonesian Children’s Fund Community -memberikan janji mereka untuk melawan aksi melalui program berbasis. Setelah berhasil mengurangi tingkat aksi dari 35,9%menjadi 28,6%, percepatan program Program Penolakan Stunting (ASRP) kini telah diperluas ke Kupang dan Sumbas Selatan Nusa Tengara (NTT).
Pakar kesehatan Indonesia, Childfund International mengatakan, “Program ini bertujuan untuk mengurangi prevalensi aksi dan masalah kekurangan gizi lainnya sehubungan dengan pemangku kepentingan lokal utama.”
Baca Juga: SABAM DEMOMRATS: Program MBG harus menekan nomor aksi dan memperkuatnya dalam RUU Sistem Pendidikan Nasional.
Kegiatan ini termasuk TPPS (Acceleration Stunt Team), Baparida, Kantor Kesehatan, Puskamas, Pemerintah Daerah dan Relawan Komunitas terlatih.
Dia mengatakan bahwa ASRP berfokus pada adaptasi 1.000 hari pertama kehidupan untuk anak -anak 0-23 bulan di daerah perkotaan dan pedesaan, dan salah satunya di Bogor di Jawa Barat. Program ini mempromosikan pengasuhan reaktif, nutrisi anak dan perubahan perilaku permanen di tingkat masyarakat.
Baca Juga: Mandiri Teman 200 Keluarga Tengah Sulawesi Risiko Berbahaya dari Desa Sasar
“Hasilnya menggembirakan dan berkontribusi untuk mengurangi tingkat aksi ASRP sebesar 35,9%.”
Program ini mengurangi kekurangan gizi parah dari 9,4%menjadi 3,2%dan mengurangi kekurangan gizi sebesar 26,6%. Di sisi lain, penurunan berat badan menurun dari 21,9%menjadi 14,3%.
“Prestasi ini mencerminkan dampak dari situasi lokal dan masyarakat yang melekat dalam kemitraan -dampak dari pendekatan yang dinegosiasikan.” Arronto di Indonesia, Mitra Inte Childfund International di wilayah Bogor.
Keberhasilan program ini kini telah diulang sebagai mitra inti di Kabupaten Kota Kupang dan Sumba Barat Daya dari Sita Madni Community Foundation.
Tahap implementasi awal ditampilkan dengan mempromosikan pengobatan reaktif. Sebanyak 267 (85,9%) dari 311 orang tua dan pengasuh telah meningkatkan pengetahuan tentang nutrisi dan perawatan anak. 37 (100%) pejabat masyarakat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka.
Program ini didukung sepenuhnya oleh Pemerintah Kota Kupang dan Kabupaten Sumba Barat Selatan.
“Dukungan dari berbagai pemangku kepentingan memainkan peran yang sangat penting dalam memastikan stabilitas program ini.