goyalorthodontics.com, Tel Aviv – Israel berencana untuk merayakan operasi besar -besaran untuk menyelamatkan warga sipilnya yang terperangkap di luar negeri setelah negara Yahudi berpartisipasi dalam serangan terhadap Iran, yang dimulai Jumat lalu (6/13/2025).
Operasi kode ‘Safe Return’ akan diluncurkan oleh Kementerian Transportasi dan Keamanan.
Baca Juga: Rudal Iran Rujani Israel adalah buta di pagi hari, 2 kota menjadi sasaran
Saat ini, negara yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terpaksa bertahan hidup 100 ribu hingga 150 ribu Israel di luar negeri sejak wilayah udara ditutup.
Menteri Transportasi Israel Miri Regev mengatakan partainya mengumpulkan pesawat transportasi, jet pribadi, helikopter dan kapal untuk operasi penarikan.
Baca Juga: Dukung Perang di Timur Tengah, Perdana Menteri Malaysia Happy Misile Iran
Proyek Kementerian Transportasi Israel akan melakukan operasi ‘pengembalian aman’ kurang dari 72 jam.
“Butuh waktu. Itu tidak terjadi tadi malam,” kata Rezev Senin (6/16/2025).
Baca juga: Lalu, Iran’s Goo IES, 2 warga negara Israel memperoleh operasi bersama
Ex -loldier dengan Brigade General tingkat terakhir menekankan bahwa operasi itu dikoordinasikan dengan Angkatan Bersenjata Israel (IDF).
“Kami akan melakukan yang terbaik untuk mengirim warga Israel kembali,” katanya.
Walakin, Rejev meminta warga Israel yang berada di luar negeri, tidak perlu khawatir.
“Jangan khawatir jika kamu di luar negeri, nikmati,” dia memohon.
Bandara Ben Gurian di Tel Aviv, pintu utama ke Israel, telah ditutup Kamis lalu (6/13/2025) atau FDIS dari hari ketika FDIS menyerang Iran.
Penutupan bandara utama telah menyebabkan penerbangan komersial dari luar negeri dan pembatalan penerbangan mereka dari Bandara Ben Gurian, menyebabkan banyak orang Israel tertangkap di luar negeri. (Jpost/goyalorthodontics.com)