goyalorthodontics.com, Jakarta – Komite Nasional Vesak di Kuil Borobudur, Jandi Mukiant mendesak pemerintah untuk meninggalkan warisan dunia UNESCO setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Ini diungkapkan oleh Jundi setelah informasi tentang menghapus Stairlift setelah kunjungan Macron.
Baca Juga: Rumor tentang Kuil Borobudur di Eskalator, Zon Fadli: Hooks
Namun, Jundi memperkirakan bahwa fasilitas ini sangat penting untuk meningkatkan akses ke orang -orang cacat dan orang tua, sehingga mereka dapat secara langsung menikmati keindahan dan nilai historis kuil Borudor.
“Memasang tangga di kuil Borobudur tidak hanya tentang akses fisik, tetapi juga tentang realisasi inklusi. Saya harap fasilitas ini baik karma, memungkinkan para penyandang cacat dan orang tua untuk belajar dan bersaksi tanggal perakitan Aljazair.
Baca Juga: Borobudur Marathon 2025 akan diikuti oleh rute baru dari pelari dari 26 negara
Kuil Borobudur, yang mengunjungi lebih dari 1,2 juta wisatawan setiap tahun menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (2023), adalah salah satu tempat terpenting dalam warisan budaya di Indonesia.
Namun, struktur tangga kuil yang curam seringkali menjadi hambatan bagi pengunjung untuk kebutuhan khusus. Pemasangan tangga diharapkan untuk mengalahkan rintangan ini, sementara Borobudur membuatnya lebih terbuka.
Banyak warisan UNESCO -World telah berhasil melakukan fungsi serupa untuk mendukung akses. Misalnya, Acropolis di Athena, Yunani, dilengkapi dengan lift miring, yang menawarkan akses mudah dan pemandangan panorama bagi para penyandang cacat.
Menurut Jundi, di Roma, Italia menyediakan rolosus lift untuk mengakses lantai pertama dan memungkinkan pengunjung dengan kursi roda untuk menikmati situs bersejarah. Sementara itu, Pulau Ruben di Afrika Selatan menawarkan tur rute yang cacat, termasuk jalur khusus untuk kursi roda.
“Kuil Borobudur tidak hanya milik Indonesia, tetapi juga memiliki warisan dunia. Menyediakan fasilitas seperti tangga, kami tidak hanya menghormati nilai historis mereka, tetapi kami dapat memastikan bahwa semua orang, tanpa kecuali, dapat merasakan keajaiban situs ini,” kata Jundadi.
Dia menyatakan harapan bahwa pemerintah dan direktur kuil Borobudur akan segera menerapkan rencana tersebut, pada saat yang sama memastikan bahwa pemasangan tangga dilakukan sesuai dengan memelihara estetika kuil dan integrasi struktural.
Mendukung berbagai pihak, termasuk komunitas internasional, diharapkan untuk mempercepat implementasi inisiatif ini dan menjadikan Borouudor contoh tujuan wisata yang inklusif di wilayah Asia. (Mcr10/jpnn)