JPNN.com, Jakarta – Maritime Ansor Ansor (Baritim) Nahdlatul Ulama menyatakan apresiasinya atas keputusan kuat Presiden Prabowo Subianto yang mengubah izin penambangan di area konservasi Raja Ampat.
Read More : BKN Ungkap Jumlah Instansi Sudah Terbitkan SK PPPK 2024, Jangan Kaget ya
Langkah ini dianggap sebagai cara komitmen yang terlihat kepada pemerintah untuk mempertahankan keberlanjutan lingkungan, terutama di daerah -daerah yang dikenal sebagai keanekaragaman hayati maritim di dunia.
Baca Juga: Buat Pelajaran Raja Ampat, Jangan Catat Izin Tambang
Komandan Senyawa Maritim Khusus (Baritim) Ikhwan Arief menilai bahwa keputusan tersebut mencerminkan semangat pembangunan berkelanjutan yang tidak mendedikasikan sistem ekologis.
Dia mengatakan bahwa sistem maritim Raja Ampat adalah aset nasional penting yang perlu dianggap serius.
Baca Juga: Pemerintah Menghapus Izin Pertambangan di Raja Ampat, Nuryah mendorong implementasi dan perlindungan lingkungan
“Penghapusan persetujuan pertambangan ini menunjukkan bahwa pemerintah harus melindungi alam dan rakyatnya. Industri, pariwisata, dan konservasi lingkungan harus berjalan, dan Raja Ampat adalah contoh lengkap tentang bagaimana gagasan ekonomi biru dapat digunakan,” kata Ikhwan.
Bergantung pada persaudaraan, industrialisasi, ekonomi pariwisata dan lingkungan lingkungan harus terus bertemu, terutama di Raja Ampat, sehingga rencana ekonomi biru sangat penting untuk digunakan di seluruh industri.
Baca Juga: Tindakan Bisnis Prabowo Menghargai Persetujuan Perusahaan Pertambangan di Raja Ampat dihargai
Kemampuan Raja Ampat tidak hanya dalam kekayaan alaminya, tetapi juga dalam sumber daya manusia yang berkembang.
“Karena kapasitas ketiga sangat besar, terutama jika masih ditingkatkan dengan peningkatan sumber daya manusia yang sangat penting di tanah Papua,” kata Ikhwan.
Selain komandan unit baritim khusus, Ikhwan adalah salah satu aktivis lingkungan yang telah mendukung di berbagai daerah di Indonesia, serta Raja Ampat.
Sementara dia adalah Raja Ampat, dia membantu meningkatkan kapasitas sumber daya masyarakat dan pengelolaan wilayah pariwisata yang berkelanjutan.
Baristim berharap keputusan ini akan menjadi dasar yang baik untuk merencanakan kembali kebijakan menggunakan sumber daya alam dengan cara yang positif dan berkelanjutan di Indonesia. (Ray/JPNN) Apakah Anda telah menonton video berikutnya baru -baru ini?