Jelang Iduladha 2025, Pelindo Petikemas Siapkan Juru Sembelih Halal

Jpnn.com, jakarta – PT PETICEMAS PT PT PT PROSES setidaknya 30 Kantor Sertifikasi Sertifikat Bersertifikat Halal

Read More : Mizone Hadirkan Varian Baru COCOBOOST dengan Kandungan Tinggi Elektrolit-Rendah Gula

Program ini adalah kerja sama antara perusahaan dan Ulama Surabaya (UNUSA). 

Baca juga: Dukungan Asia untuk Periode Angkatan Laut Asia, Peldo memperkuat koneksi gerbang dan kemitraan global

Persiapan penyortir halal dilakukan oleh terminal Petikem Pt Pelho, dengan mereka yang memahami prosedur pembunuhan sesuai dengan aturan agama dan aspek teknis lainnya.

Sekretaris Penjualan Petikemas Widyaswendra Petikemas Widyaswendra menginformasikan bahwa perusahaan sedang mempersiapkan jurnalis halal untuk pertama kalinya di daerah Surabaya. Ini juga akan dilakukan di area kerja perusahaan, yang telah menyebar ke berbagai wilayah Indonesia.

Baca juga: Tank Pelo memastikan bahwa Bittung TPK berlanjut, tidak ada kematian

“Halal atau juri panggilan kami bukan hanya masalah mengurangi aturan agama, tetapi juga terkait dengan pembersihan keselamatan, kesehatan, kebersihan dan koordinasi semua kegiatan,” kata Widyaswendra, Kamis (5/6).

Selain mempersiapkan halal -kaos, petikemas terminal Pt Peldo dan kelompok kelompok juga mendistribusikan korban kepada publik. 

Menurutnya, tahun ini perusahaan menghasilkan 109 sapi dan 109 kambing. Selain itu, hewan pengorbanan diarahkan melalui masjid atau lembaga keagamaan di sekitar masyarakat.

Achmad Majidia, Ulama Surabaya (UNUSA), mengatakan bahwa halal -kaos berasal dari beberapa pesantren di Surabaya dan daerah sekitarnya. 

Secara teoritis, bahkan dalam praktiknya, mereka menerima pendidikan untuk membunuh korban hewan. Selain itu, mereka lulus tes sesuai dengan standar kualifikasi yang ditetapkan oleh BNSP untuk profesi teleskop halal.

“Ada teori dan praktik langsung membunuh hewan pengorbanan. Pembicara juga sesuai dengan bidangnya, beberapa menawarkan materi yang terkait dengan Syariah Islam yang terkait dengan pembunuhan hewan pengorbanan.

Selain itu, Achmad Majidia mengatakan bahwa BNSP akan menjadi teer halal bersertifikat, yang harus memiliki 13 keahlian dibagi menjadi dua kategori, yaitu pengembangan profesional dan pembunuhan.

Kelas pengembangan profesional memiliki 7 keterampilan yang harus dipertahankan, yaitu kinerja ibadah wajib, penerapan persyaratan Syariah Islam, penerapan kesehatan dan kesehatan kerja, kinerja komunikasi yang efektif, koordinasi hubungan kerja, mengimplementasikan sanksi dan prinsip perawatan hewan.

Selain itu, kategori pembunuhan 6 keterampilan, yaitu persiapan untuk membunuh, studi fisik hewan yang menentukan kapasitas hewan dalam membunuh, menerapkan teknik pembunuhan hewan, memeriksa implementasi proses pembunuhan dan menentukan kondisi kematian hewan.

“Sebelum Halal, BNSP, evaluator menguji kualifikasinya, yang juga memiliki sertifikat halal sebagai evaluator,” simpul Achmad Pasidia. (MRK/JPNN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *