JPNN.com, Jakarta – Teknologi Keuangan PT Julo (Julo) mengambil langkah -langkah strategis untuk meningkatkan pengurangan risiko kredit sebagai kondisi ekonomi Indonesia yang menantang.
Read More : Siapkan Strategi Pertumbuhan 2025, Elitery Incar Pasar Lokal dan Asia Tenggara
Julo memperkuat aliran pengumpulan, mengoptimalkan jaminan data dan mempertahankan kualitas portofolio pinjaman untuk menjaga kesehatan dan berkelanjutan.
Baca Juga: Lebih Brown, Julo Sabet Tiga Penghargaan Asia Fintech Awards 2024
Selain meningkatkan jumlah agen pengumpulan adegan menjadi 48 % untuk meningkatkan efisiensi pembayaran di bidang ini pada kuartal pertama 2025.
Presiden Julo, Harri Suhendra, mengatakan langkah ini datang dengan perluasan area operasi untuk menjangkau lebih banyak pengguna, sementara prinsip faktur etika dipertahankan sesuai dengan aturan Badan Layanan Keuangan (OJK) dan General Finance Association (AFPI).
Baca Juga: Mencapai Segmen High -D
“Oleh karena itu, jumlah total pembayaran atau pengembalian uang yang dilakukan oleh agen meningkat sebesar 56 % dibandingkan dengan kuartal sebelumnya,” kata Harri di Jakarta pada hari Senin (2 Juni).
Harri tidak hanya mengatakan, proses jaminan rilis Julo juga disempurnakan dengan teknologi pembelajaran mesin untuk lebih akurat menganalisis model perilaku pengguna.
Di sisi lain, untuk memperkuat verifikasi dan deteksi potensi kecurangan, Julo juga terintegrasi dengan sistem data pusat dari pusat data (FDC) dan Kantor Registrasi Sipil dan Sipil (Dukcapil).
Oleh karena itu, batas kredit telah ditargetkan dan disesuaikan dengan kemampuan pengguna. Pendekatan multi -layer ini membantu Julo mempertahankan hubungan pinjaman non -kinerja (NPL) yang masih dalam ambang batas yang ditetapkan oleh Badan Layanan Keuangan (OJK).
Untuk memfasilitasi tantangan keuangan pengguna dalam situasi ekonomi saat ini, Julo masih mempertahankan tingkat bunga pada batas maksimum OJK. Sistem peringatan pembayaran komprehensif juga membantu pengguna untuk mengelola keuangan strategis dan menghindari dihukum.
“Julo mengusulkan prinsip kehati -hatian, tidak hanya untuk mengurangi risiko kegagalan, tetapi juga untuk memberikan solusi untuk mengurangi kemampuan pengguna. Sebagai anggota AFPI, kami terus menjaga komunikasi positif dengan kebijakan OJK dan lembaga pendukung untuk menjaga stabilitas industri.”
Dani, pengguna setia Julo, mengatakan berbagai manfaat yang dimilikinya ketika dia membayar akun.
Ketika dia punya lebih banyak uang, Dani membayarnya lebih awal, sehingga dia bisa mengembalikan uang, dan bahkan mendapat untung yang lebih tinggi karena saya memenangkan penghargaan ponsel.
“Setelah membayar hutang, ada pengembalian dana yang dapat ditransfer ke dompet digital.
Dengan batas kredit hingga 50 juta RP dan jangka waktu fleksibel hingga 12 bulan, Julo menyediakan akses mudah ke pendanaan yang dapat beradaptasi dengan kebutuhan pengguna.
Fungsi transaksi lengkap, dari transaksi tunai, pembayaran e -commerce, hingga pembayaran akun biasa seperti listrik, BPJ dan pendidikan. Dukungan untuk metode pembayaran yang berbeda membuat Julo layanan kredit digital beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat, sambil mendukung manajemen keuangan yang berkelanjutan dan lebih bijaksana.
Hingga kuartal pertama 2025, Julo menciptakan kondisi keuangan untuk lebih dari 3,2 juta pengguna di Indonesia. (Mcr10/jpnn)