JPNN.com, Jakarta – Setiap Juni, karyawan dunia berkumpul di Jenewa selama dua minggu untuk membuat konferensi untuk membahas topik nyata.
Read More : Kronologi Terduga Bandar Narkoba di NTB Tewas Ditembak Tim BNN
Perselisihan, termasuk Indonesia, termasuk Indonesia, diikuti dengan berbagai proposal.
Baca Juga: 1.163 Staf Polisi memindahkan keamanan operasi para pekerja di Monas
Untuk konferensi ini, Dewan Buruh Indonesia dipimpin oleh total 42 karyawan dari berbagai federasi dan konfederasi Moh Jumhur Hidayat (Ketum CSPSI).
Melihat bagian belakang catatan, kali ini staf kerja adalah yang terbesar dalam sejarah Indonesia.
Juga, baca: Zack Sandera, 2 siswa ditangkap oleh polisi selama hari kerja
Adapun konferensi tahun ini, ada tiga masalah utama yang terkait dengan pembersihan bahaya biologis (bahaya biologis), pekerja platform digital dan akhirnya pekerja tidak resmi.
Ketika Anda melihat tiga masalah utama, itu sangat tertarik pada provinsi Indonesia.
Baca Juga: Arti Kemenangan Partai Buruh di Australia untuk warga negara Indonesia
Saat ini, ada banyak ancaman biologis pada pekerja di tempat kerja atau petugas kesehatan dan pekerja pertanian DLAN, penanaman pekerjaan dan ternak.
Dengan cara yang sama, dengan masalah karyawan platform seperti pengemudi online OJOL dengan banyak masalah ketidakadilan.
Selain itu, pembersihan pekerja tidak resmi di Indonesia selama beberapa tahun.
Bersama dengan Jumhur, Dewan Perburuhan Indonesia diperkuat oleh Perburuhan Buruh, Perburuhan Perburuhan, Sunarti, Mirah Silaban, Daeng Wahidin, Idrus, ACS Agg Prastowo dan Cutric Muhammad.
Jumur Hidayat, yang mewakili pekerja Indonesia, akan tampil di 9, 2025 di pagi hari. (Fr / jpnn)