JPNN.com – Presiden Intidental B, Najamudin mengatakan bahwa modernisasi tidak boleh ditakuti dan ditolak, tetapi untuk mengirim dan memecahkan dengan bijak.
Read More : Sembelih 131 Hewan Kurban, Golkar Jakarta Berbagi di 5 Wilayah
Menurut Sultan, proses kerja sama dan inovasi budaya membutuhkan proses akumulasi budaya dan perluasan teknologi untuk mempertahankan dan meningkatkan atraksi wisata dari pariwisata budaya Sumatra utara.
Baca Juga: Kepala Polisi Nasional memberikan informasi tentang ijazah kasus fakultas Jokovi.
Ini adalah pembicara dasar dalam diskusi budaya dengan ratusan alumni dari Universitas Sumatra Utara (USU) dengan topik “Budaya Sumatra Utara dalam aliran modernisasi” di panel budaya “. Disampaikan ketika itu.
Sultan berkata, “Kejujuran dan keragaman budaya sebagai identitas regional dan nasional harus dibahas di tengah teknologi digital.
Baca juga: Kombes Richard, yang secara tidak sengaja menemukan kasus yang ramah
Menurutnya, ini bisa menjadi alat untuk meningkatkan nilai budaya dan menyatukan keragaman budaya nasional.
Dia menyarankan bahwa istilah “Mashi Leaf Paris”, sebuah tradisi pertanian, yang mempraktikkan nilai kerja sama timbal balik antara petani saling mengenal di bidang pertanian pangan di Sumatra utara.
Baca Juga: Polli Answers and How, Sahroni: Primar Damkar Bekasi
Mantan Wakil Direktur Bengkulu mengatakan, “Kami terhubung dengan visi saat ini dari Massi Lia Paris atau kerjasama Massi Lia Utara.
Sultan mendorong agendanya sendiri untuk kepercayaan diri dari makanan nasional di semua elemen negara, terutama pemerintah daerah dan komunitas pertanian di seluruh negeri, terutama di Indonesia.
“Kami berharap acara ini akan menjadi ruang untuk dialog, refleksi dan kerjasama, serta perayaan budaya. Tentu saja, dalam pengembangan politik, referensi akademik untuk DPD RI,” kata Sultan. (Fat / JPNN)