goyalorthodontics.com, Jakarta – Peneliti Efriza, Senior Citra Institute, tentu saja bahwa Sekretaris Gerindra Ahmad Muzani sangat marah dengan kinerja menteri Presiden Ri Jokowi ke -7, terutama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, sangat marah
Dia menjelaskan bahwa Muzani membuat “tikungan” berdasarkan legislator dan sekretaris partainya kepada Menteri Urusan Tito.
Baca juga: Momen Day Bhayangkara, Menteri Penghargaan Carding untuk Polri Performance untuk Melindungi Pekerja Migran
“Poin ini dapat diperhitungkan bahwa legislatif dan partai Gerindra menjadi lebih panas dan marah, karena kinerja Menteri yang beruntung benar -benar membuat publik dan kekecewaan,” kata Efriza kepada goyalorthodontics.com pada hari Jumat (27 Juni).
Dia berasumsi bahwa pegawai negeri sipil yang tinggi dan legislator Gerindra di Senay mulai memberlakukan kritik yang kuat.
Juga baca
Karena kinerja beberapa menteri, terutama mereka yang bertugas di pemerintahan sebelumnya, sangat membuat frustrasi.
“Kalimat ini juga dapat dianggap frustasi dengan para menteri di era Jokowi.
Baca Juga: Muzani Gerindra Kepada Menteri Urusan Dalam Negeri: Jangan Menjadi Beban
Sebagai contoh, Efriza melanjutkan, Muzani juga mengingatkan para menteri untuk mengikuti langkah -langkah presiden pada waktu itu, karena Perdana Menteri Menteri Kesehatan Sadikin, menteri di era Jokowi, tidak memberikan kebisingan.
“Jadi diasumsikan bahwa ada frustrasi publik bahwa Muzani kemudian dipertimbangkan di Menteri Era Jokowi,” katanya.
Masalah publik yang dimediasi oleh Muzani dengan dewannya tidak dengan cepat dijawab oleh Prabowo untuk melanjutkan segera.
“Dipercayai bahwa Presiden Prabowo juga kecewa. Rasanya seperti Muzani berbicara dengan film yang kuat, terutama posisinya adalah bahwa sesuatu harus dipelajari karena dia langsung ditangkap olehnya. Suaranya bisa bernilai ekspresi Prabowo yang sama,” jelas Efriza.
“Suara Muzani untuk Menteri Era Jokowi sangat kuat untuk suara itu,” katanya.
Dia menjelaskan bahwa hubungan yang tidak memadai tidak datang dari hubungan Jokowi dengan Prabowo, tetapi dari Jokowi -ära -ministers yang bekerja, dan penampilannya yang mengecewakan juga mudah dibuat.
“Itu hanya percaya bahwa Prabowo masih menerima kesalahan dan suara para menteri yang bekerja dengan Jokowi,” kata Efriza.
Dia menjelaskan bahwa sindangerie yang kuat dilakukan untuk membawa upaya publik dan juga menyelamatkan pemerintah dan citra presiden, karena mereka yang tidak melakukan hal -hal baik yang merupakan menteri yang telah bekerja untuk Jokowi. (Mcr8/jpnn)
Baca artikel lain … Survei IPO: Gerindra to PAN ada di 5 partai paling populer di Indonesia