goyalorthodontics.com – Pemain Badminton Indonesia, yang muncul di Singapura Terbuka 2025, mulai jatuh.
Dalam praktiknya, hanya dua delegasi merah dan putih yang masih bersaing untuk tantangan judul.
Baca Juga: Chaos “Singapura Terbuka 2025 Singapura Singapura, Rekor
Indonesia sendiri mengurangi tim minimum turnamen BWF Super 750.
Dia mencatat bahwa Open 2025 di Singapura hanya tujuh Indonesia.
Baca Juga: Singapura Terbuka 2025: Shi Yu Qi tidak bisa serupa
Namun, dari tujuh perwakilan, hanya dua nama yang berhasil bergantung pada seperempat, yaitu Fajaro Alfia/Muhammad Riano Ardian dan Jafar Hidaytullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasarib.
Fajar/Rian masih berdiri di perempat final karena kemenangan penting atas wakil Kittinupong Kedren/Devapol Puavaranukroh dengan 22-20, 22-20 yang sempit.
Baca: Singapura Terbuka 2025: 5 Perwakilan Indonesia Berjuang untuk Final Trimester
“Hari ini tidak mudah. Pasangan Thailand adalah pemain yang sabar dan tidak mudah mati. Mereka juga jarang membuat kesalahan.”
“Kami juga merasa bermanfaat dari kondisi Dechapol, yang terlihat kelelahan karena setelah pertandingan dalam campuran dua. Gerakannya melambat,” kata fajar itu.
Pada kuartal ini, fajar/riano dari kesimpulan Singapore Open 2025 bertemu dengan jalan yang tepat. Mereka menunggu unggulan pertama dari Denmark, Kim Astap/Anders Skarup Rastmussen.
Sementara itu, Jafar/Felisha juga mencetak hasil yang positif, mengalahkan sedikit coatratratesakul/Phamim Muenwong (Thailand), yang menghasilkan 21-12, 21-12.
Perang Jafar/Felish akan berlanjut untuk kuartal -pembukaan Open 2025. Kesimpulan yang dihadapkan dengan Guo Xin Wa/Chen Fang Hui, yang sebelumnya menduduki perwakilan lain dari Indonesia, yaitu Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Wijadja.
Perwakilan Indonesia lainnya memasuki babak ke -16. Salah satu yang paling menonjol adalah hilangnya Malajzia Melayu Jun Hao Men Jonatan Christie.
Jonatan-greeing Jonathan mengidentifikasi dua pertandingan langsung dengan skor 16-21, 19-21. Hasil ini tidak dipisahkan dari oposisi.
Sebelumnya Reharan/Gloria mengalahkan Guo/Chen (Cina) sementara Sabar Karaman Gutama/Moh Reza Pahlev dipaksa