JPN.com, Jakarta – EVVA Karthini National Battery Expert mengatakan masalah dengan standardisasi baterai dengan motor listrik (Molis) di Indonesia adalah salah satu hambatan utama untuk mempercepat penerimaan Molis.
Read More : Moxa Menawarkan Pinjaman Dana Tunai dengan Jaminan BPKB, Ada Promo Cashback
Menurutnya, ada lusinan merek Molis di Indonesia yang memiliki semua ukuran dan bentuk, menurut spesifikasi baterai yang berbeda.
Baca Juga: Jakarta Fair pada tahun 2025, Alva Electric Motor menawarkan diskon hingga 7 juta ITR
“Faktanya, ada 52 merek di semua baterai yang berbeda. Ukurannya berbeda. Stasiun baterai dengan penggantian baterai (penggantian baterai) terpisah. Ini berarti tidak ada artinya,” kata pendiri National Battery Research (NPRI) di Jakarta.
Dia menekankan bahwa setiap merek motor listrik saat ini menggunakan baterai khusus yang tidak cocok satu sama lain.
Baca juga: Omova bukan hanya teknologi sepeda listrik barunya, tetapi juga
Demikian pula, perubahan baterai tersedia untuk masyarakat.
Menurut seorang wanita yang lulus dari University of Berlin di Jerman, itu menciptakan obat khusus, yang membuat kita lebih sulit dan meningkatkan biaya investasi infrastruktur.
Baca lebih lanjut: Honda E-OH, Electro Motor Ala Cafe Racer berjarak 170 km
EVVA membandingkan situasi ini sebagai jaringan umum -jaringan yang tidak mengandung jaringan.
“Jika menteri dapat menggunakan ATM di PRI, mengapa mereka tidak dapat memiliki motor listrik seperti itu? Jika ada standar, semuanya mudah dan mudah,” katanya.
Dia menekankan bahwa benchmarking membuka jalan bagi sistem penggantian baterai yang luas dan efisien, seperti stasiun bensin yang dapat digunakan untuk mobil yang ditransped oli bermerek.
“Jika standarnya sudah, masukkan (di stasiun pengisian kendaraan listrik publik/tidur), merek motor listrik apa pun dapat digunakan di stasiun penggantian baterai mana pun.”
Menurutnya, peraturan pemerintah sangat penting bahwa semua produsen motor listrik menggunakan baterai yang memenuhi standar nasional.
“Jika Indonesia membawa aturan tetap, itu harus berpartisipasi dalam semua merek. Jangan egois, Anda ingin pergi ke produk Anda sendiri,” kata Evi.
Setelah standardisasi, biaya investasi rendah, dan publik akan lebih percaya diri saat beralih ke kendaraan listrik, terutama Molis. (Ant/jpnn)
Baca lebih banyak artikel … Dapatkan hujan mobilitas, Pasar Motor Listrik Asia Tenggara siap memperluas televisi