Merespons Dugaan Penjualan Pulau, Psikiater Mintarsih: Masyarakat Akan Makin Miskin

JPNN.com, Jakarta – Psikiater di University of Indonesia, Dr. Minsaieh Abdul School, SPKJ menanggapi penjualan empat klaim di Anambas Regency, Kepulauan Riau, yang merupakan latar belakang dan kritik.

Read More : 9 Camilan Kaya Protein yang Wajib Anda Konsumsi

Keempat pulau ini termasuk Pulau Rate, Pulau Tokangsanduk, Pulau Nakok dan Malalamla.

Baca Juga: Iklan Penjualan Pulau Kiluan dan Inisiatif Cambang Bukan Pemerintah

Menurut Minstr, respons komunitas adalah semacam cinta untuk tanah air.

Mintarsih di Jakarta, Kamis (7/03/2025) mengatakan: “Penjualan empat pulau yang tersebar pasti akan dikritik. Pulau -pulau ini memiliki sumber daya alam yang luar biasa.”

Baca juga: tentang perselisihan 43 pulau di Indonesia, Wakil Menteri Luar Negeri

Menurut Metarsih, Anda harus bertanya secara langsung atau bertanya secara langsung apa yang memotivasi pulau -pulau itu.

“Jadi, kita bisa membayangkan, apa tujuannya? Diperkirakan tujuannya adalah finansial karena (pulau, merah) memiliki sumber daya alam yang luar biasa,” kata Mintrash.

Baca Juga: Tugas Kementerian Transportasi Dragat

Menurutnya, jika sumber daya alam pulau -pulau diambil, itu akan membuat masyarakat lebih miskin.

“Jika banyak pulau kemudian, apa yang terjadi,” katanya.

Mintarsih khawatir bahwa pulau -pulau Indonesia yang diklaim dengan mudah dijual atau dijual.

“Kemungkinan bahwa pulau -pulau lain akan terjadi di masa depan akan dengan mudah dipasarkan. Jika tidak ada upaya untuk mencegah penjualan pulau itu, itu akan merusak masyarakat dan negara,” kata Mentarsih.

Menurutnya, sumber daya alam yang luar biasa hanya akan dikeruk dan hanya akan menguntungkan beberapa orang serakah di pemerintahan.

Sebelumnya, presiden Majelis Penasihat Rakyat Indonesia, Ahmad Moshani, juga berbicara tentang diskusi tentang kontroversi real estat di ruang luar Indonesia yang kemudian disajikan kepada orang -orang.

Mosania menekankan pentingnya sikap kuat pemerintah terhadap ancaman ancaman perkebunan pribadi pulau -pulau strategis, yang merupakan bagian dari kedaulatan Indonesia.

“Saya pikir ini adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan. Terutama pulau -pulau luar adalah pagar untuk perbatasan Republik Indonesia,” kata Mansani.

Selain itu, musik dari Kementerian Urusan Internal dan Kementerian Pertanian dan Badan Ruang/Perencanaan Nasional untuk Perencanaan Tanah Nasional (ATR/BPN) telah segera mengambil langkah -langkah spesifik sehingga aset pemerintah tidak akan berada di tangan partai -partai yang tidak bertanggung jawab.

“Saya pikir Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian BPN harus bertindak dengan cepat sehingga pulau -pulau kami tidak bertanggung jawab,” kata Mosani. (Jumat/JPNN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *