Kisah Vania Jovelyn Nando, Peraih Beasiswa 10 Kampus Top Dunia

JPNN.com, Jakarta – Vania Jovelyn Nando, seorang siswa sekolah menengah yang luar biasa, Boyolali Pradita Dirgantara, telah berhasil mencapai pencapaian luar biasa, menerima 10 beasiswa dari universitas yang lebih tinggi dalam program penelitian teknik.

Read More : Pemusnahan Amunisi Kedaluwarsa Memakan Korban, Legislator Menyoroti Sisi Prosedur

Untuk waktu yang lama, dua tahun bertarung dengan tekanan akademik, mencoba keluarga sampai kegagalan asli menjadi jalan curam yang akhirnya membawa buah -buahan manis.

Baca Juga: Program Beasiswa Palmco Lengkap, Bersiaplah untuk Peserta Kompetitif di Dunia Kerja

Vodia diterima dan dipilih untuk dipelajari di Nanian Technical University (NTU), salah satu kampus terbaik di Asia.

Vodia adalah salah satu dari 122 siswa yang diterima di Pradita Dirgantara High School melalui program beasiswa penuh.

Baca Juga: LL.M Judul Fidela Gracia Top Campus: Terima Kasih Universitas. 

Sekolah ini dikenal sebagai salah satu sekolah utama dengan kurikulum internasional, memberi siswa berbagai kesempatan untuk belajar di luar negeri.

“Saya pikir ini adalah lompatan terbesar dalam hidup saya,” kata Vodn pada hari Selasa (3/6).

Baca juga: Dengan program ini siswa dapat memperoleh kejuaraan ganda internasional dari kampus terkemuka

Di sekolah ini, ia menghadiri program internasional seperti International Bachelor (IB) dan menerima berbagai peluang untuk beasiswa asing. 

Perjalanan Vania tidak selalu mulus. Pada tahun 2023 ia gagal ketika ia awalnya memilih persiapan Beasiswa Indonesia (BIM).

Dia mengingatkan: “Saya hampir menolak pada saat itu. Terlebih lagi, banyak teman saya lebih berbakat oleh para ilmuwan. Saya tidak merasa cukup baik.”

Belum lagi beban BIM, termasuk dokumen yang diperluas (EE), Teori Pengetahuan (Tok) dan CAS (kreatif, aktif, layanan), yang membutuhkan waktu, energi, dan pemikiran. 

Namun, dukungan dari guru BC dan penasihat kembali menyebabkan semangat Vania.

Dia mencoba Bim -chlus Taman Science dan akhirnya diterima. Program ini memberikan rekomendasi intensif, termasuk IELTS, SAT, untuk fisika universitas.

Anehnya, Vodnia menerima beasiswa di 10 kampus asing, yaitu: University of Pear (AS), Universitas Sains dan Teknologi Hong Kong (HK), Universitas Sydney (Australia), Universitas Australia (Australia) (Australia).

Kemudian University of California, Davis (AS), Peng (AS), Universitas New York (AS), Universitas Michigan (AS), Universitas South-Holy (NTU) (Singapura) dan Universitas Novy South Wales (UNSW) (Australia).

Di antara sepuluh kampus NTU Singapura menjadi pilihan pertama Vania, mengingat hubungan dekat kualitatif dan geografisnya dengan Indonesia.

Selain pencapaian mereka, Vodia juga secara aktif bekerja di berbagai program sosial dan penelitian, serta dalam olahraga.

Terlepas dari kenyataan bahwa awalnya berusaha untuk menjadi pilot dan bergabung dengan Angkatan Udara, Vodia sekarang lebih tertarik pada bidang teknik dan fisika.

Dia ingin membangun teknologi penerbangan, bukan hanya pesawat.

Berkat program beasiswa BIM, ia berupaya kembali ke Indonesia dan melayani setelah studinya.

Varius sampai pada kesimpulan: “Jika saya bisa memberi saya pesan pertama, saya ingin mengatakan: Jangan ragu, jangan takut. Semua perjuangan ini harus memiliki hasil.” (ESY/JPNN)

Baca artikel lain … 5 PTN Indonesia bekerja dengan 8 kampus Amerika Utama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *