JPNN.com, Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (BNI) mempersiapkan beberapa strategi untuk mempertahankan profitabilitas berkelanjutan.
Read More : Bukan 10 Persen, Pramono Bakal Terapkan Pajak BBM 5 Persen di Jakarta
Antara lain antara lain tidak mempromosikan peningkatan efisiensi, optimasi CASA dan ekosistem berdasarkan pertumbuhan bisnis dan pemindaian.
BACA JUGA: BNI Boyg 3 UKM Tertawa untuk Pertunjukan Makanan Korea Selatan
Sekretaris BNI Enterprise, Orki Rushartomo, BNI menyiapkan harga dana (COF) sambil berfokus pada pengumpulan transaksi. Ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan berbagai saluran digital yang dimiliki oleh BNI.
“Selain itu, kami telah fokus pada peningkatan pertumbuhan bisnis dengan harga yang kompetitif dan mempertahankan kualitas barang. Jadi hasil pengiriman kredit akan tetap sesuai,” kata Orki.
Baca juga: properti Sig dan Tin Cooping di gedung perumahan di Becas
Dia mengatakan digitalisasi memiliki dampak positif pada efisiensi operasi dan pendapatan bebas bunga.
Fase pemindaian ini tidak hanya mengurangi beban operasi, tetapi juga meningkatkan kenyamanan dan akses ke pelanggan.
Baca juga: Jamcrindo terus memperkuat sinergi dengan bank regional
Penggunaan platform digital seperti BNI BNI dan Bnidyrect dipromosikan sebagai saluran utama transaksi keuangan harian.
Pada saat yang sama, BNI menanggapi data OJK, yang terdaftar di 4,45% pada April 2025 karena likuiditas yang ketat, persaingan dana dan peralatan investasi lainnya.
Di sisi lain, meskipun suku bunga standar mulai membingungkan, emisi suku bunga dan kredit belum terjadi, sehingga biaya dana tinggi dan mempertahankan profitabilitas merupakan tantangan.
BNI berharap NIM dapat dikelola hingga akhir tahun, dengan kombinasi efisiensi, pemindaian dan fokus pada dana murah.
Langkah ini mencerminkan persiapan BNI untuk memerangi tantangan industri dan memperkuat dasar pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan. (Chi/jpnn)