JPNN.com, Jakarta – Pengamat politik Handry Sattorio mengevaluasi bahwa tubuh kantor merah -Suda akan mengubah atau mengubah urutan baris.
Read More : Gus Alam Meninggal Dunia Setelah 4 Hari di ICU Akibat Kecelakaan
Itu diikuti oleh kode “kode” dari Ketua Penasihat Rally kepada orang -orang Sekretaris Jerindra -Zenaral dan Indonesia Akhmad Mujani.
Baca lebih lanjut: Musa Trust, pemulihan kabinet terlihat dalam mengimplementasikan Menteri Urusan Internal?
Mujani mengingatkan para menteri Kabinet Merah untuk belajar lebih lanjut dalam setiap keputusan bahwa beban Presiden Sabento tidak akan dikeluarkan.
“Tidak ada angin di nanah. Tidak ada hujan yang tidak berbicara, itu mungkin sinyal, akan segera menyegarkan atau pendidikan dari kantor Pak Vialovo,” ketika menghubungi Handory JPNN.com, Minggu (25/6).
Baca lebih lanjut: Menteri Internal Menteri Mussani Triffs, Gerindra Tito mulai memanas?
Meskipun tidak ada kesadaran, pernyataan Musani dianggap sebagai pengingat menteri di bawah Sabyanto.
Diduga bahwa para menteri kabinet merah -hoite tentu saja lebih baik dari sekarang.
Baca lebih lanjut: Mujani meminta menteri untuk tidak Abbo, tetapi pengamat bertanya: melanggar fitur kantor
“Pak Mujani mengingatkan presiden untuk tidak menekan asisten presiden kepada presiden, untuk tidak fokus pada visi dan misi presiden,” katanya.
Mengenai opini dan diskusi publik, pendiri kelompok Indonesia (Kedacopi) telah menemukan bahwa Vialovo sebenarnya telah memberikan sinyal bahwa ia kurang puas dengan hukuman mati para menteri.
Ketika Prabovo menyatakan pernyataannya yang jujur dari dirinya sendiri, Sanaya diberikan, yang mengatakan bahwa pemerintahnya diberi harga 6.
“Sekarang, sebagai pemimpin, dia ingin menaikkan nilai ini pada 7, 8, 9, jadi itu seperti pertandingan olahraga, jika Anda ingin meningkatkan keterampilan, para pemain harus berubah,” kata seseorang yang bernama Hensat.
Sebelumnya, MPR Akhmad Musni diingatkan akan para menteri kabinet LAL untuk belajar lebih banyak dalam setiap keputusan untuk mengeluarkan setiap keputusan.
Mujani mempertimbangkannya sehingga Presiden Sabento tidak memahami masalahnya.
“Lebih baik, saya pikir asisten presiden memberikan penelitian yang lebih dalam bahwa itu lebih dalam, jadi itu tidak menjadi beban masalah presiden, bahkan jika masalahnya dapat diselesaikan di tingkat kementerian,” kata di parlemen, Parlemen Jakarta Tengah, Rabu (6/25). (Mcr 4/jpnn)