goyalorthodontics.com, Jakarta – Jurnalis Kota Palu Situr Wijaya meninggal pada hari Jumat (4/4) di sebuah hotel di Jakarta.
Situr dicurigai bahwa korban kekerasan menyebabkan pembunuhan.
Baca lebih lanjut: Juwita Kili Kill, anggota Angkatan Laut Indonesia bersalah
“Kami melaporkan ke Polisi Metropolitan Jakarta tentang dugaan kejahatan pembunuhan, sebagaimana disebutkan dalam Pasal 338 KUHP,” kata Roga Oktakerus Halawa, seorang pengacara di keluarga Setur Wijaya pada hari Sabtu.
Dia mengatakan dia telah melaporkan ke polisi setelah melihat pelanggaran kematian korban.
Baca lebih lanjut: Juwita Fig
“Setelah melihat foto -foto para korban, keluarga itu mencurigai bahwa korban telah meninggal karena dia sudah mati. Karena itu terlihat pada foto keadaan hidung dan mulut korban, memar di wajah dan di seluruh tubuh, dan sayatan di bagian belakang leher,” katanya.
Menurut Rogae, partainya masih menunggu otopsi yang dipimpin oleh polisi.
Baca lebih lanjut: Di tempat ini, jurnalis angkatan laut Indonesia Juwita terbunuh
“Otopsi dilakukan di Rumah Sakit Kepolisian Nasional (RS). Hasilnya sebelumnya diserahkan, dan akan segera dirilis karena ini adalah perhatian,” katanya.
Mayat Sutur Wijaya akan dikirim pada hari Sabtu, Palu dan Rumah Pemakaman Kabupaten Sigi (merah) pada hari Sabtu.
Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid membantu kembalinya jurnalis Palu (Putur Wijaya) (Putur Wijaya), yang meninggal di Jakarta.
Selli, istri almarhum, gubernur Central -Sulawes, mengatakan dia mengirim dana RP. 25 juta.
“Ya, ada bantuan yang benar -benar, uang telah ditransfer langsung ke akun saya,” katanya melalui pernyataan tertulis hari Sabtu. (Antara/jpnn)
Baca artikel lain … Keluarga jurnalis yang dibunuh oleh Angkatan Laut Indonesia memiliki bukti kekerasan seksual