Legislator Komisi III Anggap Jenderal Sigit Terbuka Terhadap Masukan, Tak Antikritik

goyalorthodontics.com, Jakarta – Anggota Komisi Dewan Perwakilan Rakyat III Rudianto Lallo mengatakan bahwa kepala kepala kepolisian nasional Jenderal Listyo Sigit Prabowo dapat menerapkan program prioritas sejak yayasannya pada tahun 2021.

Menurut Ossem Kapoksi di Komisi III, sikap antkritis yang menyebabkan Leafyo umum dapat melakukan program prioritas.

Baca juga: Sigit Umum: Perekrutan Anggota Polri Melalui Jalur Santri menjadi Program Prioritas

“Kami akan menilai bahwa Kepolisian Nasional yang dipimpin oleh Mr. Lety Sigit Prabow tidak antritik dan terbuka untuk masuk. Akibatnya, kepala polisi nasional telah berhasil membawa kinerja polisi seperti sebelumnya,” kata Lallo, Selasa (11/3).

Mantan ketua Makassar City DPRD mengatakan bahwa penciptaan tagar tidak ada keadilan viral di media sosial mengenai polisi menjadi bagian dari 16 program prioritas.

BACA JUGA: Dorongan untuk mereformasi Polisi Nasional diperkuat, kepala Sigit Polisi Nasional Disarankan

Diketahui bahwa pengaduan prajurit disebut sebagai program prioritas Kepala Polisi Nasional di nomor 16. Selain itu, ini menunjukkan bahwa harapan publik kinerja polisi selamanya.

Lallo mengatakan bahwa Listyo umum membuka kesempatan untuk mengawasi pelamar keadilan dan meninggalkan keadilan viral pada tagar.

Baca juga: Polri Performance 2024 dalam akurasi ségit Leafyo terhadap emas Indonesia di tengah

“Sikap Kepala Polisi Nasional dalam Memecahkan berbagai kritik terhadap masyarakat cukup bijaksana, semua kritik ini, yang kami juga anggap masuk ke Kepala Polisi Nasional untuk mengevaluasi langkah -langkah kelembagaan,” katanya.

Dia menyatakan bahwa Komisi III sebagai mitra Polri akan memberikan dukungan untuk daftar umum untuk program prioritas berkelanjutan.

Misalnya, memperkuat kinerja Kamtibmas, memperkuat solusi konflik sosial, pemulihan ekonomi nasional dan peningkatan kualitas polri. 

“Sehubungan dengan perilaku seseorang yang telah merusak rasa keadilan masyarakat dan melemahkan citra polisi nasional, itu tetap menjadi masalah, di sini kita melihat bahwa program prioritas untuk menjadi polisi nasional SDM di Era Polisi 4.0 harus dilanjutkan,” (ast/jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *