Herman Deru Optimistis OPLA Dongkrak Sumsel ke Peringkat Tiga Penghasil Pangan Nasional

goyalorthodontics.com, Banuwasin-South Sumatra (Sumatra Selatan) H Harman Deru mengatakan bahwa Kementerian Pertanian di banyak bagian Provinsi Sumatra Selatan akan mempromosikan produksi pangan Proyek Optimalisasi Tanah (APLA) untuk Kementerian Pertanian.

BACA JUGA: Gubernur Letnan Sumatra Selatan Sik Uzang 880 mengeluarkan departemen penumpang bus gratis, di mana ada pesan

Harman mengatakan lima tempat teratas di wilayah itu adalah yang ketiga dari produsen makanan.

“Kami menyelesaikan tempat kedelapan pada tahun 2018 dan sekarang tempat kelima. Harapan kami berada di luar sektor tanah. Masih mungkin, dan ini setidaknya ketiga. Kami dapat mencapai negara itu.” Gubernur Harman Deru (9/4/2025).

Baca Juga: Investigasi Rendang Willi Salim Konten Kasus, Polisi Area Sumatra Selatan akan mempertimbangkan saksi dan jurnalis

Herman Deru 20225 (Inpres) Bimbingan presiden no. Berikan fleksibilitas di bidang ini untuk menyelesaikan masalah irigasi.

Kemungkinan Bumi Opla di Sumatra Selatan sangat bagus, dan kita dapat menanamnya dari satu tanaman menjadi dua tanaman.

Dia mengatakan: “Dari dua biji hingga tiga kali setahun. Saat ini, optimalisasi irigasi terbatas pada saluran cacing. Jadi sangat penting bahwa saluran primer dan sekunder dan saluran utama kami adalah permukaan.”

Dia berharap bahwa pusat atau direktur jenderal akan menjalankan proyek OPLA di Sumatra selatan, sehingga kemungkinan beras dapat dicapai sekitar 300.000 hektar.

Harman Deru mengatakan bahwa ransum diberikan kepada Sumatra Selatan untuk mengoptimalkan 106.357 hektar tanah, yang memiliki dampak besar pada masyarakat.

“Dengan appla ini, produktivitas yang dikurangi akan menjadi produktivitas tanah, tetapi memberikan jiwa para petani bahwa itu dalam masalah mereka,” kata Harman Deru.

Bupent Bupent Askolani mengatakan bahwa Bumi Sedulan Setuong adalah produsen beras terbesar di Sumatra dengan tanaman 129,880 hektar antara 2025 dan 199.684 hektar. 880 hektar. 

“Sawah yang baru diulas telah menghasilkan 7 ton, yang dikondisikan untuk sawah pasang surut dan 5,8 ton tanaman.”

OPLA adalah untuk meningkatkan penggunaan lahan pertanian dengan meningkatkan dan meningkatkan kapasitas lahan untuk membuat lahan pertanian lebih produktif.

Optimalisasi lahan adalah salah satu tahap strategis yang berkontribusi pada sendirinya makanan yang berkelanjutan.

Rawa dioptimalkan di tanah dengan menyiapkan sistem pasokan air dan pengelolaan lahan. Optimalisasi lahan dilakukan secara teratur atau konstan. (MRK/JPNN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *