goyalorthodontics.com, Boston – Penasihat Kesehatan Khusus untuk Presiden Indonesia, Tiravan Agu Putranto, menjadi pembicara di Harvard Medical School (Harvard Medical School) di Boston, Massachusetts, AS (AS).
Dalam kuliah tamu pada hari Senin (31/3) pada waktu setempat atau Selasa (1/4) pagi -pagi sekali, Dr. Terovan mempresentasikan sebuah artikel berjudul “Produksi Imunoterapi dalam Sumber Daya Rendah (Indonesia dan Timor -Flosh), yang menjadi spesialisasi.
Baca juga: Juara Mahasiswa Universitas Presiden Sabet Stacks Harvard Hakanon
Sebelum lusinan peserta dalam kuliah umum, mantan Menteri Kesehatan menjelaskan imunoterapi Nusantar.
Menurut Terawan, imunoterapi Nusantara telah dikembangkan sebagai terapi yang menggunakan sistem kekebalan tubuh untuk memerangi penyakit, termasuk infeksi dan kanker.
Baca juga: Peneliti Universitas Harvard sangat menghargai peran BRI dalam mempromosikan integrasi keuangan
Kepala tim presiden Republik Indonesia untuk periode 2009-2019. Dia menjelaskan bahwa terapi ini dikembangkan dengan bantuan bahan di Indonesia.
Meskipun menggunakan sumber daya yang terbatas, imunoterapi Nusantara saat ini meningkat.
Baca juga: Buka sebagai Presiden Asahi, Harvardi Will
“Sejauh ini, dia telah berkembang di negara -negara lain, Timor, sehingga dia tidak mau,” kata Tiravan dalam kuliah tamu, diadakan di atrium -Diamova dari Armenise 100, Harvard Medical School.
Mantan kepala Rumah Sakit Angkatan Darat Subrovo Gatot menambahkan bahwa sejumlah negara lain telah menghubunginya untuk membangun kerja sama dalam pengembangan imunoterapi Nusantar di negara mereka.
Pembangunan juga dimungkinkan untuk menggunakan bahan di negara setempat.
“Dia dapat menggunakan tanaman obat dan mikroorganisme,” tambah Tiravan dalam presentasinya menggunakan bahasa Inggris.
Doktor Fakultas Kedokteran Universitas Haja Mada (UGM) Yogikarta juga mengundang para ilmuwan, peneliti, dan mahasiswa untuk secara aktif beralih ke penelitian ilmiah dan pengembangan sains, terutama di bidang perawatan medis.
“Penyakit ini tumbuh, sains juga harus terus berkembang,” kata Tervanan dalam kuliah, yang juga ditayangkan hampir melalui zoom.
Penerima profesor kedokteran militer kehormatan dari University of Defense menjelaskan perkembangan tersebut? Kesehatan – Tanggung Jawab Umum.
Teravan menekankan bahwa setiap negara dan negara mana pun dapat melakukan penelitian dan pengembangan ilmu kesehatan.
“Kampus bisa menjadi sepeda motor untuk penelitian kesehatan,” tambahnya.
Namun demikian, Teravan menekankan pentingnya semua negara, termasuk negara lain, berkolaborasi pengembangan ilmu kesehatan.
Menurutnya, Indonesia mampu mengembangkan imunoterapi Nusantara dengan sumber daya yang terjangkau.
“Faktanya adalah bahwa kerja sama dan penelitian yang stabil. Sumber dapat datang dari tempat mana pun,” katanya.
Selain itu, Terravan juga menyebutkan kedaulatan kesehatan. Dia percaya bahwa imunoterapi Nusantara dapat berkontribusi pada Indonesia untuk dunia internasional.
“Sistem imunoterapi Nusantara diproduksi oleh para peneliti Indonesia sehingga pengembangan ilmu kesehatan berguna bagi dunia,” tambahnya.
Profesor Departemen Kesehatan dan Kedokteran Sosial Global, Profesor Sekolah Kedokteran Harvard Bayron J. Hood juga sangat menghargai kesediaan Tiravan untuk menghadiri kuliah tamu.
Antropolog medis berterima kasih kepada Tervan karena telah menggambarkan masalah kepulauan imunotheraphia.
Presiden Asisten II Penasihat Kesehatan Khusus Octafiads mengatakan bahwa pengembangan imunoterapi Nusantar adalah upaya untuk mewujudkan kedaulatan bangsa dan negara.
Sekretaris Pers D -ravanan mengatakan bahwa Presiden Prabaso ingin Indonesia menjadi berdaulat di sektor kesehatan.
“Presiden Prabovo menekankan pentingnya menyediakan akses kesehatan yang mudah dan murah kepada orang -orang, serta penerapan kedaulatan di sektor kesehatan. Imunoterapi Nusantara adalah salah satu upaya untuk mencapai kedaulatan kesehatan Indonesia,” kata mantan staf khusus di Menteri Kesehatan. (Jpnn)