Polisi Buru Pelaku yang Buang Bayi Usia 40 Hari di Tengah Sawah

goyalorthodontics.com, Madiun – Polisi memantau kasus eliminasi bayi di sawah di desa Sumbergandu, distrik Pilagkengen, Madiuni, Ida -java.

Pejabat Kastrskrim Madiunrim AKP Amis Amis Anton mengatakan tim, bersama dengan bayi itu, melakukan TKP (TKP) dan berkumpul untuk mengekspos kasus tersebut.

BACA JUGA: Polisi Nasional memicu Brigadir -Baby Killer Adam Kurniawan tidak diterima, pikirkan tentang menerapkan banding

“Tim Sarrim Madiun polisi juga bertanya kepada banyak saksi yang tahu mereka menemukan tempat itu,” kata AKP Akgus pada hari Selasa dari Madiun.

Menurutnya, anak itu masih ditemukan hidup, laki -laki dan diperkirakan berusia 40 hari.

Baca juga: Tidak Ada Uang, Lady Yuliana membawa pulang rumah anak itu menggunakan taksi

Ketika dia menemukan bahwa bayi itu ditinggalkan mengelupas di negara bagian yang tidak sah dan menemukan penduduk penemu pada Selasa pagi, itu di pagi hari. Warga dan melaporkan kepada pihak berwenang.

Polisi yang berpartisipasi dalam kontrol desa dan semua bidan Pilagnkenceng dan Madiun adalah untuk pendirian informasi bagi penduduk yang baru saja melahirkan cucu selama dua hingga tiga bulan terakhir.

BACA JUGA: Brigadir Ade Kurdiawan sudah lama menjadi Latinas untuk bertahan 2 bulan

“Kami berharap mereka bukan penduduk yang tahu dan tidak curiga bahwa tikar tidak hanya menciptakan anak dari anak sekitar 40 hari, tetapi akan segera memahami polisi,” kata Agus.

Menambahkan jumlah instruksi. Polisi regional Madiun, yang percaya bahwa partai itu dapat segera mengekspos faktor selokan anak.

Setelah polisi bangkit, seorang anak yang miskin pernah dibawa ke Pusat Keselamatan Pilagkencengen untuk meminta bantuan.

Pilagkenceng Pusksma Obstetrae, Era Fuscpita adalah kesehatan yang baik dan sehat dalam kondisi anak.

“Kondisi bayi stabil tanpa cacat fisik. Beratnya 49 sentimeter 49 sentimeter. Jika ditemukan, anak itu membawa putaran selama 40 hari, yang merupakan anak sekitar 40 hari, yang merupakan anggota tubuh.

Pada saat ini, anak memperlakukan pusat kesehatan setempat untuk memantau dan menunggu proses menemukan agama. (Anon / jpnn)

Baca artikel lain … Anggota Regional Java dari Brigadir -Bayi Kurniawan Bertahan Terancam Api

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *