goyalorthodontics.com, Banjarmasin – Angkatan Laut Angkatan Laut Anggota Jumran diduga mempelajari dan memetakan lingkungan sekitar tiga bulan sebelum membunuh jurnalis Juwit (23).
Juwita terbunuh pada 22 Maret 2025 di Banjarbar di Kalimantan selatan.
Baca juga: Setelah Membunuh Jurnalis Juwita, Angkatan Laut Korban Korban adalah Korban yang kejam
“Penyelidik, kami memeriksa tiga saksi korban tiga kali. Kami membahas para penyelidik bahwa tersangka Jumran bermaksud menyiapkan instrumen dan menciptakan situasi,” kata korban korban Muhamad Pazri.
Menurut Pazri, tuduhan itu cukup kuat, terutama dalam waktu satu bulan dari insiden bahwa Jurman tersangka menjadi sulit untuk berkomunikasi dengan keluarga korban.
Baca Juga: Seorang Jurnalis Bernama Juwita Membunuh Pelaku Angkatan Laut Indonesia
“Sebelum tersangka menabrak korban pada hari pembunuhan, tersangka Jumran menyiapkan sarung tangan. Sarung tangan ini dilaporkan digunakan ketika leher korban berada di dalam mobil yang sudah siap,” katanya.
Pazri menjelaskan bahwa periode tiga bulan dimulai karena tersangka kontak kekerasan dicurigai dengan korban dalam kisaran 25 hingga 30 tahun. Desember 2024, sampai pembunuhan pada 22 Maret 2025.
Baca juga: Image Juwita, jurnalis untuk pembunuhan seorang anggota Angkatan Laut Indonesia
Setelah dugaan insiden Rudapaksa pada bulan Desember 2024, cakar itu terus meminta keluarga korban meminta tersangka untuk bertanggung jawab. Korban memberi tahu insiden keluarga di Rudapakse satu bulan setelah insiden itu.
Dia kemudian mengungkapkan bahwa tersangka berjanji untuk menikahi korban ketika keluarga mengetahui tentang tuduhan Rudapaksi pada akhir Januari 2025, janji dengan situasi dan keluarga emosional korban akan menikah.
Menurut informasi tentang keluarga, kata Pazri, tersangka Jumran belum terlalu terbuka untuk keluarga itu. Bahkan KTT itu sekitar sebulan sebelum pembunuhan itu, tersangka memindahkan seorang pejabat dari provinsi Banjarmasin di Südkalimanana ke provinsi Balikpapan di provinsi Kalimantan Timur.
Karena itu ia menjelaskan bahwa dugaan kisaran tiga bulan direncanakan untuk membunuh korban bahwa itu akan sangat berguna karena penundaan waktu bertahap.
“Ada indikasi dari dua unit seluler yang tidak terpenuhi karena dikeluarkan oleh tersangka, unit ponsel milik tersangka dan ponsel milik korban. Karena tersangka adalah peralatan negara bagian, kami mengubah hukuman,” kata Pazri.
Sebelum pembunuhan itu terjadi pada hari insiden, korban dan tersangka bertemu di suatu tempat, korban memulai jalannya dari rumah pada pukul 10:30 malam, insiden itu tak lama setelah tersangka membunuh kehidupan korban, tersangka mengubah dan memantau CCTV bahwa tersangka datang setelah Syamsudin Noor Banjarbar.
Sejauh ini, penyelidik Denpomal Banjarmasin telah memeriksa 13 saksi. Pada hari Sabtu (5/4) ia mengorganisir rekonstruksi, termasuk 33 adegan yang berlangsung lebih dari satu jam. Seorang saksi yang tahu lokasi para pelaku di atas panggung disajikan bersama dengan demonstrasi mencurigakan semua adegan pembunuhan.
Dalam sebuah pernyataan oleh Banjarmasin -Lanal Lighting, para pelaku dan bukti akan diserahkan kepada donor militer (OTMIL) pada hari Selasa (8/4), dan kemudian tes terbuka dilakukan.
Tersangka Jumran, yang sebelumnya bekerja di Lanal Balikpapan, diserahkan oleh Denpomal Balikpapan Denpomal Banjarmasin, yang ditangkap selama 20 hari dari Jumat (28,03).
Diketahui bahwa korban bernama Juwita (23) bekerja sebagai jurnalis media di jaringan lokal (online) di Banjarbar dan melakukan tes kompetensi jurnalistik (VHF) dengan kualifikasi jurnalistik muda.
Pembunuhan itu terjadi pada 22 Maret 2025. Jurnalis muda itu sekitar pukul 3:00 malam. pada hari Sabtu (3/22). Waktu di Indonesia Barat meninggal di Jalan Trans Gunung Kupang, Dorf Cempaka, Distrik Cempaka, Kota Banjarbar.
Mayatnya adalah korban kecelakaan dengan sepeda motornya di sisi jalan, yang kemudian diduga.
Penduduk yang menemukan bahwa mereka tidak melihat korban korban untuk pertama kalinya mengalami kecelakaan lalu lintas.
Ada beberapa memar di leher korban, dan korban juga mengatakan bahwa Juwita Mobile belum ditemukan di lokasi. (Antara/jpnn)
Baca lebih lanjut artikel … sperma -dna -test membantu mengungkapkan motif pembunuhan jurnalis Juwita