goyalorthodontics.com, Mojokerto – Mojogento Rejigensi Brandas de Sumbar -Plateette Highway Kill Longslide.
Seseorang ditemukan tewas di mobil Awansa yang terkubur dengan tanah longsor.
Baca ini: Ravas-Muba Museum Clinds
Java Eastern Katot Choprodo’s Regional Catastrophe Management Agency (PPPD) ditemukan di WIB pada hari Kamis 11.27 WIB.
“Korban ditemukan di mobil Avansa hitam yang terkubur dengan tanah longsor,” kata kategori Sopodo pada hari Kamis (3/4).
Baca lebih lanjut: Hujan, banjir, dan tanah longsor yang kuat telah melanda Madune
East Java BBPD Rapid Reaction Group (DRC), Mojogerto Rejiensi PPD dan Silk City BBPD mencoba meminta korban sukarelawan dan mesin lokal dan membersihkan penutupan jalan.
“Rumah Sakit Regional Regional Mojogento Rejigensi meninggal menggunakan ambulans,” tambahnya.
Baca ini: Warga meminta Gunung Bromo untuk mengetahui tanah longsor di wilayah tersebut
17.10 Dalam WIB, dalam pemotong saat ini, upaya penelitian ditangguhkan untuk upaya penelitian sementara karena hujan lebat dan kurangnya lampu.
“Proses penelitian akan dimulai pada hari Jumat 2025 Jumat,” kata Catote.
Menurut laporan sementara, tanah longsor terjadi pada dua titik yang mengontrol akses ke jalan, satu dari pengelolaan Mojogento Reigni, yang lain dari kota Silk.
Tanah longsor, nenek Toyota Awansa dan Dihachchu dan dua sepeda motor, tetapi masih menyembunyikan dua data dalam data.
Upaya untuk mencari korban segera dipimpin oleh komite bersama termasuk Java PPPD timur, Mojogento Regency PPPD, Silk City BBD dan berbagai komponen terkait.
Diketahui bahwa tanah longsor terjadi di tempat Jalan Sumbar Brandas, di Mojogento Reignsi, yang menyebabkan penutupan jalan dan dampak pada perjalanan kendaraan.
BPB Java Eastern dan Mojogerbo Reigensi, serta pesawat lokal, juga memobilisasi penelitian untuk penelitian kepada para korban insiden tersebut.
Pihak berwenang membersihkan tanah longsor untuk membuka kembali akses jalan.
“Kami terus berkoordinasi dengan para pihak yang bersangkutan untuk memastikan bahwa proses tamasya dan manipulasi baik -baik saja,” kata Categot Sobrodo. (Antara / JPN)