goyalorthodontics.com, jakarta – iii. Wakil Presiden Ahmad Sahroni menekankan langkah -langkah itu kepada mantan presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi), yang masih menerima mahasiswa National Police -Sepps (Servik).
Dia juga mengkritik pertemuan Jokowi -nya dengan Kepolisian Nasional dengan Sespimen Sespimmen di media sosial atau di ruang publik.
Baca selengkapnya: Lemmapi Ass Sespimmen Attust dengan Jokowi
“Menurut saya, ini tidak benar. Ini pribadi, ya, tidak benar,” kata legislator NASDEM, yang menjawab pertanyaan dari kru media di kompleks parlementer, Senayan, Jakarta, pada hari Senin (21/4).
Karena Sahroni mengatakan Jokowi saat ini bukan presiden Republik Indonesia setelah digantikan oleh Prabowo Subianto.
Baca lebih lanjut: Menteri Kabinet Merah dan Putih Bertemu dengan Jokowi, Presiden Parlemen menanggapi ini
Dia menyebutkan berita tentang pertemuan di media sosial atau wilayah publik Jokowi untuk membuat spekulasi publik.
Sebagai contoh, dia mengatakan bahwa hadirin bisa mempertimbangkan Jokowi, yang bukan Presiden Republik Indonesia, yang menderita sindrom kekuasaan.
Baca lebih lanjut: peserta Sespimen yang menentang Jokowi ketika pengamat mengganggu dugaan partisipasi polisi dalam pemilihan presiden 2024
“Jika Anda berada di ruang terbuka, orang berbeda.
Seorang pria yang biasanya disebut gila, Tanjung Priok yang kaya diperkirakan bahwa Jokowi dapat menyampaikan orientasi kepada polisi nasional pada bulan September.
Menurut Sahroni, pembukaan pertemuan Jokowi dan para peserta dalam Sespimmen memberi publik di media publik.
“Misalnya, jika Anda tertutup, ia memberi tahu Anda bahwa ya, itu pasti demikian, tetapi jika Anda membukanya nanti, nanti, asumsi yang terakhir, oh ini, presiden, mantan presiden, masih disebut orang,” katanya.
Sebelumnya, banyak peserta dalam Pelatihan Kepolisian Regional ke -65 (dikreg) menghubungi Jokowi di mantan kediaman Jakarta -Gubernor pada hari Kamis (17/4).
Ii. Patun Pokjar mendapatkan Sespimen Denny 65. Dia mengatakan mereka datang dengan persahabatan yang bersahabat dengan Jokowi.
Denny mengatakan bahwa perkembangan masa depan yang dimaksud terkait dengan kepemimpinan untuk tantangan global era digital, kecerdasan buatan atau kecerdasan buatan (AI) dan robot.
“Ya, intinya adalah (menyarankan merah) untuk menjadi anggota yang lebih baik dari polisi nasional dan TNI, dan masyarakat menyukainya dan dapat menjadi contoh masyarakat,” katanya Kamis. (Ast/jpnn)