goyalorthodontics.com, Jakarta – Menteri Sosial Saifulla Yusuf mengklaim bahwa ia berjanji untuk mendengarkan orang -orang tentang bagaimana menolak presiden kedua Republik Indonesia Seaharto sebagai pahlawan nasional.
“Ya, tentu saja, kita semua mendengarnya. Ini adalah bagian dari persidangan. Semua yang kita dengar, kita ikuti,” katanya setelah berpartisipasi dalam Menteri Koordinasi Halaalbihal (Perdana Menteri Menko) di Jakarta (4/20).
Lihat juga: Menteri Sosial Panggilan 53 Sekolah Orang yang Siap Bekerja
Dia menekankan bahwa Kementerian Sosial akan mengikuti semua proposal di masyarakat.
“Kami juga mengalami norma. Jika ada kritik, ada saran, tentu saja, kami mendengarkan,” katanya.
Lihat juga: Nilai Kakek Menteri Sosial memiliki IP Prabavo sangat layak
Sebelumnya, Direktur Umum Kemampuan Sosial dari Kementerian Sosial Dunia Riyati Kurniasih dalam sebuah pernyataan tertulis di Jakarta (3/18), menunjukkan bahwa dalam daftar proposal untuk pahlawan nasional tahun 2025.
Empat dari sepuluh nama, sebagai proposal baru, sedangkan enam deposit lainnya kembali dari tahun -tahun sebelumnya.
Lihat juga: Kepala BPS bertemu dengan Menteri Sosial Saifulla Yusuf, mengoordinasikan masalah data yang unik
“Sampai saat ini, pada tahun 2025 ada proposal yang memasuki kami, ada sepuluh di antaranya. Empat kalimat baru, dan enam adalah protozall berulang pada tahun -tahun sebelumnya,” katanya.
Beberapa tokoh yang diusulkan kembali menyalakan Abdurrahman Vakhid (Java Timur), Soharto (Jawa Tengah), Sansuri (Java Timur), Idrus bin Salim al-Jufrey (Central Saruzi), jalanan jalan Azar West (Aseh) dan Abdul Java (Abdul Java).
Tahun ini, empat nama baru diusulkan, yaitu anak Agung Geda Mudita (Bali), Deman Tender (Sulawesi Barat), Midiaian Siraite (Sumatra Utara) dan Yusuf Hasim (Jawa Timur). (Antara/jpnn)
Baca artikel lain … Lukman Eddi: Menteri Sosial IPUL Gas akan membuka mukernas I Dniks 2025