Iwakum Desak Kapolri Evaluasi Aparat Pascainsiden Penggeledahan Wartawan Peliput Demo

goyalorthodontics.com, Jakarta – Asosiasi Jurnalis Hukum (Ivakum) / MPR Meliputi pameran di depan RI, Kamis ( / -1), dilatih dan diperiksa seluler Compass.com, Wilayah Almutada (23).

Organisasi itu menyebut Polisi Nasional Simio Sigit Prabavo daftar umum pejabat sekundernya, dan memberikan pembatasan ketat untuk melanggar kebebasan pers.

Baca Juga: Dengan Jurnalis dari Ratusan Departemen Invasi Makanan di BTN, Jabodetback

Ketua Ivakum Irrfan Kamil mengklaim bahwa insiden itu merupakan pelanggaran hukum nomor 40 sejak 1999. Bertahun -tahun sehubungan dengan pers. Pada saat kejadian, REGA menunjukkan pers yang benar -benar memeriksa ponselnya, dua seragam, termasuk konten galeri foto dan grup WhatsApp.

Kamil, Jumat (28/3), “Kami sangat mengutuk ancaman ancaman terhadap wartawan yang mencakup reformasi hukum TNI.

Saya membaca: Estap mencatat transaksi meningkat pada kuartal pertama, sektor ini meningkat sebesar 19 persen

Sekretaris Jenderal Evakum Ponco Sakso menambahkan bahwa para pejabat perlu melindungi jurnalis yang memenuhi tugas mereka, bahkan tidak menakutkan. Dia meminta warga untuk bersama -sama mempertahankan kemerdekaan pers di Indonesia.

Sekali lagi – mengatakan insiden itu terjadi sekitar 18:35 getaran ketika polisi dibubarkan dengan air. Dia secara paksa menariknya dari dua orang asing, yang meninjau kedua ponselnya untuk pekerjaan dan pribadi, tanpa dukungan hukum yang jelas.

Baca I: Readwan Membuka Suara Untuk Kamil Tidak Percaya dan Memiliki Anak

“Saya terkejut karena dia tiba -tiba mengeluarkan video. Kelompok kantor WhatsApp diluncurkan dalam kelompok keluarga. Tidak ada kekerasan fisik, tetapi itu jelas menakutkan,” kata lapangan dia melihat lapangan.

Selain daerah, dua jurnalis dipaksa untuk menutup kamera yang menutupi Rusia. Iwakum menilai bahwa metode ancaman semacam itu dapat mengancam kebebasan berita.

Kepala Kepolisian Nasional segera diminta untuk melanjutkan laporan, yang memastikan bahwa perangkat di lapangan dapat memahami proses penanganan kru media. “Dia mengevaluasi krisis sehingga jurnalis dapat bekerja tanpa rasa takut,” kata Kamil. (Sepuluh / jpnn)

Baca artikel lain … selamat datang Idulfrei, jam dasar telanjang Idul Fitri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *