Dugaan Kecurangan PSU Pilkada Bengkulu Selatan Akan Digugat ke MK

JPNN.com, Bengkulu Selatan -Ratusan Pendukung Besar Dari Ratusan Sisiasi -II Sumirat ke Bangkulu Selatan kembali ke Bawaslu pada hari Jumat (4/25/2025).

Read More : LRT Jabodebek Pastikan Beri Rasa Aman Dalam Setiap Perjalanan

Pada 19 April 2025, di Kabupaten Benggulu Selatan, di Kabupaten Benggulu Selatan (PSU PSU), bersama dengan peningkatan dokumen pelaporan palsu yang dicurigai dari PSU, diadakan pada 2025 2025.

Baca juga: BangkuLu South Bawaslu Geruduk, Suryati-II Sumirat Pastlon 03 Discointing.

“Kami menuntut definisi penangkapan penangkapan, silakan ikuti laporan Bawaslu.

Nedio mengatakan bahwa banyak masalah tidak dilaporkan ke Ben Kuluba Selatan dan kamar mandi selama proses PSU, tetapi juga menggugat Pengadilan Konstitusi (CC).

Juga, baca: DKPP akan mengadakan sesi pelanggaran etika Bengkulu Bengkulu selatan.

Dia mengatakan dia tidak menerima penangkapan wakil presiden Sumirat 02 II, yang terjadi sehari sebelumnya.

“Jelas bahwa kandidat 02 kandidat tidak berlaku. Kami pikir ini adalah seorang insinyur bahwa pihak lain ditetapkan, Passlon People tidak memilih 02.

BACA JUGA: Produksi beras tumbuh, Kementerian Pertanian menawarkan 153 pompa air di Kabupaten Beng Cooke Selatan.

Penangkapan Sumirat mengunjungi media sosial II dan memiliki desas -desus di setiap tempat pemilihan selama pemungutan suara. Delegasi itu ditangkap oleh 02 kandidat oleh polisi. Salah satunya pergi ke Wadimi Wadim di Facebook.

“Ini adalah orang -orang Benggulu Selatan dan tidak memperhatikan La La dan Ketangkep La, tetapi malam itu diperhatikan oleh polisi, memberikan suara di pagi hari dan tidak.”

“Ini percaya bahwa masyarakat sebenarnya ditangkap oleh polisi. Penduduk akhirnya tidak ragu -ragu dan pasangan kandidat memilih 2,” katanya.

Nedio mengatakan bahwa masyarakat menggunakan video viral yang mempengaruhi non-pilihan Paslon 02. Bahkan video disiapkan pada ponsel yang sama, didistribusikan dan dikunjungi.

“Ini adalah metode palsu baru yang sangat sistematis yang dilakukan oleh PSU, pekerja distrik Beng Kulu Selatan.

“Karena masalah ini tersebar, masyarakat enggan datang ke TPS untuk memilih. Ini sangat berbahaya dan rusak oleh partainya.” (Ray / jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *