goyalorthodontics.com, Semarang – Migran Kerja Indonesia (PMI) Bekasi meninggal di Kamboja Senin di Kamboja (4/14). Dia diduga menjadi korban penganiayaan.
Informasi tampaknya terluka parah di Ivan setelah sirkulasi video di jejaring sosial.
BACA JUGA: т так кeзы з Langkah menuju gas begitu ia menerima keputusan Menteri Tertinggi sebagai Pzrateman
Dalam video itu, Manka pergi ke rumah sakit oleh polisi Kamboja dan bergegas ke rumah sakit. Tapi hidupnya membutuhkan bantuan. Tubuh MWA masih di Kamboja.
“Kami diamati,” kata Abdul Kadir Carding pada hari Selasa, Selasa (15/4).
Baca dengan baik: 71 Kontrak dalam Layanan Angkatan Laut Indonesia Perairan Batubara
Sulit untuk mengamati kasus carding. Memang, sebagian besar prosedur di Kamboja, bukan melalui saluran resmi. Mereka meninggalkan pemerintah, jadi mereka tidak terdaftar oleh pemerintah.
“Karena sebagian besar produsen, kita umumnya tahu bahwa itu umumnya disediakan,” katanya.
Juga: Solidaritas untuk Palestina, panggilan PMII adalah boikot
Menurut data, sekitar 80.000 warga negara Indonesia yang dipekerjakan di Kamboja, sekitar 80.000 Indonesia. Mereka menduga bahwa mereka bekerja di sektor -sektor yang tinggi dan ilegal, seperti mode online (online) dan operator Trumpers online.
“Semua orang ilegal karena kami tidak memiliki pemerintahan Kamboja, karena memiliki kerja sama yang berbeda, beberapa di restoran, di restoran atau penipuan,” Agarding “
Dia juga mengatakan bahwa anak -anak muda Indonesia di Indonesia sekarang berada di orang -orang muda Indonesia asing di luar negeri, sebagai tempat baru untuk mencari kekayaan mereka dan bahkan secara ilegal.
Sebagian besar dari mereka telah menawarkan pekerjaan palsu di jejaring sosial.
“Tujuan Pmin, Malaysia, Malaysia, Hong Kong dan Taiwan, bagaimanapun, adalah orang -orang muda, khususnya tren muda, khususnya tren muda, khususnya tren muda. (WSN / JPNN
Baca item lain … kami mendorong jaringan internal untuk membuka jaringan internal di Timur Tengah