JPNN.com, Jakarta – Masuk di sisi lain tahun 2025, tanda -tanda pelambatan ekonomi di Indonesia semakin terlihat, biaya konsumen masih berkurang dan daya beli orang semakin tertekan.
Read More : Pak Ali Datang ke Lokasi Tes PPPK Tahap 2, Silakan Disimak Kalimatnya
Dalam situasi ini, banyak perusahaan harus memikirkan kembali strategi pemasaran mereka. Itu tidak cukup untuk intuisi atau cara lama.
BACA JUGA: Mengapa raksasa digital nasional dan perdagangan internet yang kompleks di negara itu?
Anna Leschuk, pendiri Breamsreseak, pendiri Badan Penelitian Pasar, menekankan pentingnya membuat keputusan dukungan data.
“Sekarang semuanya telah berubah dengan cepat dan tidak terduga. Perusahaan yang dapat bertahan hidup adalah orang -orang yang dapat membaca perubahan dari awal, baik dalam suasana hati publik, perilaku belanja atau tindakan digital, dan mengambil tindakan segera sebelum pesaing tahu,” kata Anna.
Baca juga: Solusi Telkom dan SVeversant saat ini untuk distribusi konten digital yang cepat dan aman
Beberapa data terbaru menunjukkan bahwa situasi ini cukup serius.
Menurut analis Apindo (pengusaha Indonesia), pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun pada awal 2025. Banyak perusahaan prihatin karena pemberhentian dan daya beli masyarakat meningkat.
Baca juga: afterpower dan humanonline meningkatkan kepercayaan pada layanan keuangan digital
Consumer Trust Index (IKK) juga kembali ke musim gugur, mencerminkan sikap orang yang semakin mengkonsumsi orang.
Faktanya, menurut Asosiasi Pusat Perbelanjaan Indonesia (APBI), biaya rumah tangga Jakarta menurun 25%pada tahun 2025.
Di lingkungan, memahami konsumen menjadi sangat penting. Semua solusi dari pengembangan produk, strategi pemasaran untuk branding harus didasarkan pada data aktual, bukan asumsi.
Penelitian data membantu perusahaan melihat apa yang sebenarnya Anda butuhkan, rasakan, dan konsumen. Tanpa penelitian, kampanye pemasaran bisa tidak efektif atau bahkan fokus.
“Karena itu, kita membutuhkan lebih banyak dalam data yang lebih tinggi,” Anna berkurang.
“Ini adalah peran BreamSresearch, di mana kami tidak hanya memberikan data yang akurat dan lebih dalam, tetapi kami juga membantu perusahaan untuk mengambil langkah -langkah spesifik berdasarkan data data mereka, baik dalam produk, pesan komunikasi dan saluran iklan,” ia telah.
Breamsresreseark diciptakan untuk membantu lebih banyak perusahaan secara strategis memahami perilaku konsumen.
Badan ini telah berkolaborasi dengan berbagai sektor, seperti barang konsumen, teknologi, gaya hidup dan kombinasi metode penelitian tradisional dengan mendengarkan sosial, analisis suasana hati dan etnografi digital.
“Bersama dengan mengadaptasi ekonomi Indonesia, ada keuntungan yang sangat penting,” kata Anna.
“Bukan orang yang paling banyak berbicara, tetapi siapa yang paling sensitif terhadap apa yang dibutuhkan pasar,” katanya. (RHS/JPNN)
Baca artikel lain … Ini adalah artis opera sabun di Sakhahis untuk memeras video porno