JPNN.com, Jakarta – Wakil Presiden Dewan Perwakilan Rakyat I Dave Lakso mengatakan bahwa keterlibatan TNI di Nusa barat tenggara pengusaha barat, adalah bentuk dukungan bagi petugas polisi.
Read More : Ekspresi Jokowi Keluar dari Bareskrim, Ijazah Diambil Lagi
Dia menekankan bahwa proses investigasi dan tindakan tetap menjadi kekuatan lembaga kepolisian nasional.
Baca juga: Komandan TNI menyertai presiden selama halalbihal -event dengan pengumuman TNI yang sudah pensiun
“Fungsi TNI dalam serangan itu tidak ditahan, investigasi, semua jenis. Ini semua adalah domain polisi,” Dave dikutip pada hari Kamis (8/5).
Dia menjelaskan bahwa keterlibatan TNI dalam operasi tidak dapat dilihat sebagai otoritas yang tumpang tindih karena peran TNI membantu dan mendukung proses kepolisian polisi.
Baca Juga: Beginilah cara orang -orang Angkatan Laut mendapatkan puluhan juta ibu kota dengan membunuh Juwita
“TNI di sini mendukung undang -undang, rooting obat yang jelas -jelas mencegah dan mencegah negara,” katanya.
Dave menambahkan bahwa komisi saya akan terus memeriksa bahwa keterlibatan urusan publik tetap ada di koridor hukum dan bukan dari tugas dan fungsi utama sebagaimana ditetapkan dalam hukum.
Baca juga: TNI GARANTIO dan tidak ada kasus yang ditutup
“Saya tidak bisa berbicara lagi, karena saya tidak tahu persis, tapi apa yang saya tahu, itu adalah kejahatan dan proses hukum masih melakukan pelaku,” katanya.
Sementara itu, komandan Pusat Kepolisian Militer (Danpuspom) dari Mayor TNI. Genus Yusri Nulyanto bereaksi terhadap tindakan anggota TNI dalam penangkapan pengedar narkoba di Bima, NTB, dengan mengatakan bahwa tindakan tersebut valid sebagai bentuk respons terhadap insiden di depan mata.
“Ya, jika, misalnya, di depan mata saya, Anda akan melihat, melihat sesuatu yang merupakan kejahatan, tidak mungkin meninggalkannya.
Dia menjelaskan bahwa jika pelaku adalah warga sipil, proses hukum masih didelegasikan kepada polisi nasional.
“Jika dia adalah warga sipil, dia dipindahkan ke polisi atau ke kantor jaksa, jadi kita tidak akan membiarkannya pergi, oh jadi itu bukan domain saya, tidak,” katanya.
Namun, Yusri menekankan pentingnya sinergi di lapangan antara TNI, Polri, dan jaksa penuntut dalam menggunakan insiden tersebut. Dia juga memastikan bahwa langkah -langkah yang diambil oleh anggota TNI tidak akan membatalkan proses hukum.
Sebelumnya, anggota TNI menyerang salah satu kolam renang di Kampung Penapali, Kabupaten Woha, Bima Regency, Nusa Tenggara Barat. Serangan ini merupakan konsekuensi lebih lanjut terhadap laporan warga terkait dengan distribusi metamfetamin, yang dikatakan secara lokal.
Di luar tangan tersangka, 32 paket metamfetamin dijamin dengan 38,68 gram, tiga ponsel, lima dompet, beberapa kantong yang berisi alat untuk menggunakan metamfetamin, uang, dan berbagai barang lainnya seperti mengisap peralatan, skala listrik, injeksi dan senjata tajam dalam bentuk tabung kecil.
“Drog Root adalah tanggung jawab moral dengan kami. Kodim 1608/BIMA akan terus mendukung upaya untuk melindungi generasi muda dari bahaya narkotika. Andi Lululi dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (4/5).
Para tersangka bersama dengan upaya kemudian dipindahkan ke polisi distrik liar untuk proses hukum lebih lanjut. (Antara/jpnn)
Baca artikel lain … Angkatan Laut Angkatan Laut bangkit dengan kata romantis, Juwita membungkuk kepalanya di bahunya