Pabrik Karet Remah di Aceh Resmi Beroperasi, Siap Dongkrak Ekonomi Petani

JPNN.com, Aceh Barat – Tonggak penting dalam industri karet nasional dicapai melalui pabrik pertama dan satu -satunya untuk pemrosesan karet di provinsi Aceh.

Read More : Brantas Abipraya Rampungkan Pembangunan Bendungan Marangkayu

Kehadiran pabrik karet PT Pitik Bumi Sakti membawa napas sehat kepada ribuan petani karet di atas hektar yang harus menjual pengembalian mereka di luar daerah, terutama sementara.

Baca Juga: Perours menerapkan teknologi pertanian yang wajar untuk meningkatkan kinerja petani

Dengan kapasitas mesin terpasang 5 ton karet kering per jam atau 10 ton karet basah per jam, sebuah pabrik yang terletak di area seluas 25 hektar di daerah Woela, Kabupaten Aceh Barat berfokus pada pemrosesan hingga 100 ton karet kering per hari, atau sekitar 30.000 ton per tahun.

Ini berarti bahwa pabrik karet Pt Bumi Sakti, yang terpapar pada kelompok Arsari sebagai pusat pemrosesan strategis yang dapat menyerap karet gelang dari berbagai daerah ke Acech.

Baca Juga: 3 Berita Berita: El Rummy Komentar tentang kekacauan orang tua dengan membeli taman karet

“Selama waktu ini, petani karet kami harus menanggung biaya transportasi dan memenuhi getaran harga yang tidak pasti. Jaringan distribusi di wilayah mereka menjadi lebih efisien, dan harga jual bisa lebih kompetitif,” kata S. Djadikum, CEO Arsari Group, Selasa.

Pabrik ini tidak hanya mempengaruhi sektor pertanian tetapi juga membuka peluang kerja yang luas bagi masyarakat setempat. Dengan menyerap pekerjaan lokal, pabrik ini secara langsung membantu mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga negara.

Baca juga: KPK Memeriksa Kementerian Pertanian Mengenai Dugaan Korupsi Pembelian Pabrik Pemrosesan Karet

Selain itu, pabrik ini juga secara aktif mendukung program pembangunan regional melalui inisiatif memperluas hak dan kapasitas masyarakat, termasuk: memperluas MSM lokal, bantuan tinggi dalam benih karet untuk petani, peternakan hewan dan budidaya air tawar.

“Efek bermakna dari keberadaan pabrik karet ini dengan fraksional sangat besar. Tidak hanya petani yang tahu manfaatnya, tetapi juga perusahaan kecil dan menengah, keluarga pekerja dan komunitas di sekitarnya secara keseluruhan,” tambah Hashim.

Dengan pengoperasian pabrik -pabrik dengan remah -remah karet dari Pt Poter Bumi Sakti, Aceh tidak hanya mengkonfirmasi perannya dari salah satu pusat karet nasional, tetapi juga menunjukkan komitmen untuk membangun ekonomi potensial lokal yang stabil.

Gubernur Aceha Muzakir Manapha, yang juga berpartisipasi dalam Peresh, menyambut keberadaan pabrik ini.

“Ini adalah langkah khusus dalam menciptakan kemandirian finansial. (Cuy/jpnn)

Baca artikel lain … Palmco: teh dan karet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *