JPNN.com, Jakarta-MPR Vice-Presssue Indonesia, Eddy Soalefna, dihadiri oleh tumpukan agenda untuk Nobsi Nhansi, yang terjadi di Rusia Petersburg.
Read More : Kisah Vania Jovelyn Nando, Peraih Beasiswa 10 Kampus Top Dunia
Kongres dihadiri oleh tim kepentingan di bidang energi dan diperbarui dari berbagai negara.
Baca juga: Berlaku MPR meminta pemahaman publik masyarakat kepada wanita untuk meningkatkan
Eddy Sweapenno menyelenggarakan pertemuan dengan direktur pertama Rosatom Kirill Komarov di tepi Ecology Cologgy.
Diketahui bahwa Rosatom adalah komunitas Rusia di sektor pengembangan nuklir, yang sudah ada di seluruh dunia.
Baca juga: Kembali MPR Lestari Moerdijat menekankan pentingnya kekerasan seksual di sekolah
Kirill Komarov menggambarkan paru -paru mengambang dari nuklir mengambang, yang dikembangkan oleh rosatom dan sekarang menjadi teknologi baru -baru ini untuk pengembangan energi terbarukan.
Eddy Sweapenno memeriksa bahwa teknologi yang dibesarkan oleh Rosatoma sangat penting untuk kebutuhan daya Indonesia.
BACA JUGA: Tn. Khaka Eddy Sopeparno dan Duta Besar Selandia Baru untuk membahas pengembangan panas bumi
Karena sifatnya dapat dihilangkan dari satu tempat ke tempat lain di tingkat keamanan tertinggi.
“Kacang intervi bahwa sistem nuklir yang menular adalah solusi Solvelakelago yang luas, seperti Indonesia. Urusan teknis mengambang mengambang yang lebih tinggi dari kebutuhan regional regional dan khawatir,” katanya.
UI, Ilmu Politik menjelaskan bahwa permintaan akan sikap nuklir Indonesia terasa meningkat 8-10 tahun, ketika mereka digunakan dan menggunakan sumber energi terbarukan di Jawa.
“Situasi ini menyebabkan energi nuklir menjadi salah satu yang baru, bersih dan dapat digunakan selama 24 jam. Selain itu, teknologi Rosatom telah terlihat di seluruh dunia,” katanya.
“Rosatom adalah perusahaan pertama di dunia yang menghadirkan generasi unit III +.
Ini diyakini bekerja sama dengan Rusia dalam pengembangan kekuatan dinamis akan memberikan manfaat, terutama dalam mengomunikasikan informasi, bahan -bahan baru dalam sumber daya orang dalam energi terbarukan, terutama teknologi nuklir.
“Sebagai pemimpin MPR, saya percaya pentingnya penyimpangan dan dukungan kelembagaan, jadi Indonesia tidak mendapatkan setelah perubahan kekuatan bersih. Tapi secara terbuka, jpnn)
Pelajari beberapa artikel … Tanyakan Ekonomi Karbon, Wakeka MPR Eddy Swearpeno Met Prof. Emil Salim