JPNN.com – BANDUNG – Polisi Java Barat di wilayah itu menemukan bukti baru yang terkait dengan perkosaan memperkosa tersangka oleh Anguger Protewebrabiti.
Read More : Data BPS: Inflasi Tahunan Maret 2025 Lebih Rendah dari Tahun Lalu
Hasan Salikin (RS) didiagnosis dengan Hasan Salikin (RS), terbiasa tersenyum pada para korban.
Baca: D. D.
Gazle, yang berfungsi sebagai dokter perumahan di RSS, menggunakan profesinya untuk penggunaan narkoba, tetapi tidak sesuai dengan prosedur.
Dia terluka dengan dalih obat -obatan seperti obat -obatan, seperti pemeriksaan medis seperti tes darah.
Baca Juga: Obat Anestesi yang Digunakan oleh Dokter Gas Menggunakan Penghapusan Kasa dari RSHS Bandung
Ketua saya dalam agama Rina Dinah Dinah berkata dalam keadaan narkoba.
Menurut kewajiban, pasien yang perlu menerima dosis obat anestesi, Giants harus dikurangi oleh Giants, hanya tiga kotak.
Baca juga: Kabul Kabul Prorygun segera diserahkan ke Kantor Kejaksaan Jawa Barat
“Jadi, jika dia menyembunyikan pasien, maka di kuartal (10/6), ketika Bandar Kota bertemu dengan Bandung Kota.
Menurut ketua, pengawasan obat -obatan oleh populasi dokter dapat diterima.
Pasien mengambil dosis tetap menjadi ampang obat dan untuk mendapatkan dokter yang curang dengan mengambil dosis alprausi yang tersisa.
“Tidak ada kendali, itu tidak keluar, itu sama, tapi bijaksana, dia gila. Kami tidak menonton
Selain itu, untuk mencegah hal yang sama, di rumah sakit, obat -obatan dipantau oleh penduduk oleh perumahan. Hanya untuk mendapatkan seseorang dengan orang yang besar atau tidak sesuai dengan tugas.
“Tidak ada PPD untuk menerima obat sekarang. Terdiri dari perawat atau perawat,” katanya.
Sebelum itu, Komisaris Polisi Provinsi tentang Polo Surinan, tes toksikologis tertinggi, atau Kepala Sekolah Polisi Regional, bagian kimia korban dari tubuh korban ditentukan.
“Ya, hasil toksikologi dibahas dalam tubuh korban,” kata Sudrehan Jalan Katto, Jalan Katti, Kota Bandung.
Surgan menjelaskan bahwa obat -obatan yang digunakan untuk menipu para korban dari Hasan Sadikin, di mana dokter PPD Aarazia dibaca.
Tanpa kecelakaan dosis dengan dosis dosis dengan dosis dosis, aduk dosis dengan dosis dosis dengan dosis dosis.
“Ada di dalam (RSS)
“Jadi dia mematahkan tangkai di sana. Dia juga mengukur dirinya pada dosis,” tambahnya. (Mcr27 / jpnn)