JPNN.com, Jakarta – Bea Cukai melanjutkan koordinasi di daerah perbatasan, terutama di daerah perbatasan.
Read More : Menteri Sulaiman Gulirkan Ide Transmigran Garap Sektor Kelautan demi Kedaulatan Pangan
Dua kebijakan kebiasaan utama di Yesus dan Kelminganantan Barat adalah bukti yang jelas dari janji ini.
Membaca: Pekerjaan Bea Cukai dan Produk Siswa memberikan koin bea cukai
Di bagian barat Indonesia, Aechrh Great Customs Boad (Kanwil) Departemen Kepolisian Nirkabel (USTAD) Polisi Polisi (USTAD) Polisi (USTAD) Polisi di Urusan Keamanan Lokal Lokal (USTAD)
Dalam kegiatan, ICH Customs Customs II
Baca juga: fasilitas bea cukai bea cukai sideoghagelge dan kuku, tujuan ini
Kegiatan ini juga merupakan forum yang dipromosikan oleh pihak berwenang dan petugas penegak hukum di perairan strategis setempat.
Pada hari Jumat (13/6) ARC Resicker-Cracker Post (PLBN) Kegiatan Coffee Morning.
BACA: Hasil pendapatan dan pengawasan positif bea cukai di tengah kondisi internasional
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menciptakan solusi untuk berbagai tantangan pengawasan.
Diskusi termasuk seperti pejabat PLBN, polynathas, koordinat, potenateas, poteantas, atas nama kualitas layanan publik.
Ketika jenis koordinasi ini sebagai tanggapan terhadap hubungan masyarakat dan penasihat bea cukai untuk para inisiat ini adalah dasar utama untuk pekerjaan pemantauan yang efektif dan berkelanjutan.
“Bea Cukai tidak dapat bekerja sesuai dengan kompleksitas tantangan di wilayah ini.”
Menurut pangkalan itu, penduduk desa untuk membangun pemantauan penuh terkait dengan lembaga lain.
Bocah itu menjelaskan: “Tidak hanya dalam perang melawan penyelundupan, tetapi juga menyediakan layanan publik yang besar.
Ditekankan bahwa penguatan koordinasi harus diikuti oleh implementasi standar layanan, seperti mengimplementasikan indikator kinerja masing -masing lembaga dan kinerja masing -masing lembaga.
Bayidi mengatakan bahwa jika masing -masing lembaga memiliki pengetahuan yang sama tentang tujuan bersama, perbedaan seragam masih terbagi.
“Perasaan aman dan manusia sebenarnya adalah kekuatan ini.”
Dalam mempertahankan pemeliharaan garis terkemuka Seyndia, lembaga pemerintah dapat mencerminkan kegiatan bea cukai dan identifikasi dengan tangan lembaga pemerintah, pelengkap jalur dan tugas Indonesia.
Tanggung jawab ini terus memperkuat silang-hewan dan jawaban serta jawaban dan layanan layanan nasional dan layanan nasional untuk diperkuat. (MRK / JPNN)