Abraham Kecam Pembubaran Retret Pelajar Kristen di Sukabumi

Jpnn.com, Jakakarta – Pemikiran ulang gambar dalam faksi faktual di Indonesia, Abraham, meneriakkan pembusukan Kristen dalam kecemasan Klahu, dari Sukayabus. Dia menganggap tindakan itu sebagai pelanggaran serius terhadap hak agama dan menyangkal nilai -nilai pancase.

Read More : Kenaikan Pangkat Teddy di Luar Kebiasaan, Soalnya Pakai Surat Perintah, Bukan Keputusan

“Ini bukan hanya pelanggaran hukum menantu yang diselamatkan tindakan! Vitomus kecil, jangan takut:,” kata Abraham.

Baca: Perusahaan Tahun Ini dalam Mendorong Pengusaha dan Daya Saing Global

Video viral menunjukkan sekelompok penduduk di pensiun, struktur yang rusak dan memancarkan simbol ibadah. Kami telah membenci bahwa kejadian ini penuh dengan toleransi agama di Indonesia.

“Peristiwa ini berbeda dari keragaman. Jika anak -anak tidak dapat dibudidayakan dan kita tahu sebagai bangsa. Ini adalah punk Panazi,” katanya.

BACA: Gubernur Berbagi dengan Berbagi Tanpa Mencari Formula dan Siswa

Kepala Kepolisian Nasional dan Polisi Regional Regional untuk pelaku yang jelas direkam dalam video tersebut. “Otoritas tidak hanya akan menengahi! Hukum harus berlaku untuk semua orang. Tidak ada tempat untuk intoleransi di Republik ini,” katanya.

Sebagai anggota Abraham Abraham, ia mencatat bahwa konflik introling agama sebagai ancaman terhadap stabilitas nasional. Ini mendorong pemerintah untuk menilai kelompok minoritas segera.

Harap Baca: Mainkan Assalamualaikum Biituck, Michelle Ziudit

“Jangan menunggu tindakan ini karena aku memperingatkanmu tentang kebakaran agar intoleransi terus mencapai beberapa lot. Kami adalah hukum tentang hukum, bukan keadaan polinik.”

Majalah Abraham, All Boiri Bangsa, bukan lumpur dan mendorong media untuk melanjutkan dengan keadilan di perbatasan keadilan bersama. (Tan / jpnn)

Baca item lain … mereka membuat pelajaran untuk Raja Apat, jangan mengandalkan pencarian penambangan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *