Dihadapkan Perang Iran-Israel, Zulfikar Nilai BPH Migas Gagal Optimalkan Minyak dan Gas Nasional

JPNN.com, Jakarta-Anggota Komite DPR XII Zularifikasi Hamonangan memperingatkan dampak besar konflik Iran-Israel pada keamanan energi Indonesia. Menurutnya, gangguan di Selat Homuz akan memicu kenaikan harga bahan bakar dan gas di negara ini.

“Jika Selat Hormuz ditutup, kita harus menetapkan rute melintasi Selat Panama, yang membutuhkan waktu 3 hari. Hanya satu hari, yang membutuhkan waktu 3 hari. Hanya satu hari yang akan berdampak, terutama subsidi.

Baca Juga: Menteri Luar Negeri Sudamo Kekam America, Memanggil Iran untuk Menyerang Melanggar Hukum

Anggota faksi Partai Demokrat mengungkapkan bahwa 70% permintaan gas alam Indonesia masih tergantung pada kita. Di sana. Impor. Situasi ini dihitung sangat mudah dipertimbangkan ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan konflik Rusia-Ukraina yang belum selesai.

Zulfikar juga menekankan bahwa tanah perbaikan tanah lemah.

Baca juga: 97 warga negara Indonesia dievakuasi dari Iran, setelah 26 dari Tel Aviv

“Cadangan kami adalah 3,6 miliar barel, tetapi kami hanya mengangkat 600.000 barel per hari

Dia mendesak revisi undang -undang minyak dan gas dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Dia menambahkan: “Kita harus belajar dari Malaysia. Jika perlu, buka dialog dengan para ahli untuk memahami kelemahan kita. Sumur lama kita lebih rendah tetapi tidak dapat membaik.”

Baca juga: Wajah terakhir Donald Trump di situs nuklir Iran

Tentang kinerja BKSH Migas, Zulfikar cepat. Dia menyimpulkan: “Jika Anda tidak memiliki kapasitas, lebih baik pensiun. Dalam konflik global seperti itu, keamanan energi kita sangat penting. Namun, uang kita mengalir dalam cadangan minyak dan gas.” (Tang / Jup)

Baca artikel lain … Myskhun berharap manajer secara finansial memberikan presiden data yang efektif tentang dampak Perang Israel-Iran

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *