JPNN.com, Bandung – Bandung Regent Dadyag Supratna, Bandung Regengen, Pangalangan’da Mills yang terpikir untuk mengubah aktivitas tidak dibenarkan, katanya. Lusinan hektar kebun teh diisi dan diubah untuk menjahit sayuran.
Read More : Kabar Duka, Gustiwiw Meninggal Dunia
Transfer taman teh dilakukan oleh sekelompok orang. Bandung Regent Dadyag Supratra, perubahan tanah yang tidak adil tidak dapat dibenarkan, katanya. Ini harus dipertimbangkan sesuai dengan hukum saat ini. Dadan, 22/4 pada hari Selasa, bertemu pada hari Selasa di acara Bandung Regency, Dadang mengatakan, “Pertanyaan menghancurkan negara -negara Pangalangan harus mengambil tindakan.” Katanya. Kelanjutan. Menurut Dadan, pemerintah tidak dapat mengeluarkan izin tanah. Dalam hal budaya teh, partainya pertama -tama memeriksa HPL (hak pengelolaan lahan). “Kami memberi setelah HPL baru. Tuhan bersedia, saya bukan milik perangkap, ya,” tambahnya. Di masa lalu, lusinan hektar teh lahan Avoanah dalam penanaman penuh dengan orang -orang dalam sekelompok orang di Pangs, Bandung Reselvennce, PTPN.
Baca juga: Menemukan Pasukan Wanita di Cianjur Tea Garden
Alasan untuk ini adalah bahwa tanah itu tidak dicukur tanpa aturan yang jelas dan kemudian tidak diubah ke pengadilan sayuran. Salah satu warga Wilda -Awaludin yang diadili mengatakan bahwa beberapa kelompok pindah dari kebun teh ke lapangan sayuran. Wilda ketika komunikasi didirikan. Dia mengatakan ayahnya adalah penyelia yang memilih teh setiap hari. Sebagai akibat dari perubahan lapangan, pendapatan karyawan menurun seiring dengan berjalannya pohon. Tanah Tanaman. (Mcr27/jpnn)
BACA JUGA: Untuk melihat keindahan kecantikan taman teh Pangalengan dari unit berputar raksasa yang didukung oleh tertinggi di Asia
BACA JUGA: DAHLAN TEA GARED CONFLIKASI
Baca artikel lain … O Cianjur Tea Garden, pembunuh wanita, pengiriman!