Jakarta –
Anggota DPR RI Bambang Soesatyo mendukung rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk melanjutkan program industri dan sumber daya alam. Dikatakannya, kekayaan alam Indonesia yang melimpah dapat dikelola dan diolah sebaik-baiknya di Indonesia melalui program ini agar hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia, tidak hanya sekelompok orang saja.
“Sumber daya alam harus dikelola di dalam negeri sehingga menghasilkan produk yang memiliki nilai jual tinggi dan menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi. Tujuan hilirnya adalah mewujudkan perekonomian nasional yang efisien dan berkeadilan sebagaimana diatur dalam Pasal 33 UUD 1945,” imbuhnya. kata Bamsoet. dalam keterangannya, Selasa (15/10/2024).
Menurut Bamsoet, perlu adanya perubahan pola pikir pembangunan baik pemerintah, pengusaha, maupun masyarakat agar dapat terjalin kerja sama antar berbagai pihak. Terutama dalam restrukturisasi pembangunan ekonomi yang menghasilkan pertumbuhan berkualitas dan berkelanjutan.
Hal ini dapat dilaksanakan melalui model ekonomi sirkular, ujarnya. Model ini mengupayakan efisiensi sumber daya, serta upaya untuk menggunakan kembali limbah yang dihasilkan industri untuk didaur ulang dan memberikan nilai tambah yang lebih besar dan berulang.
“Model ekonomi sirkular ini dapat berjalan dengan baik jika kualitas industri tanah air mampu mengolah bahan sumber daya secara komprehensif dari hulu hingga hilir. Seperti yang digagas pemerintahan Presiden Jokowi terkait hilirisasi mineral, emas, bauksit, nikel, tembaga, atau bijih besi,” dia menjelaskan.
Lebih lanjut Bamsoet mengungkapkan, Indonesia tercatat sebagai pemilik sumber daya alam terbesar di dunia seperti nikel, batu bara, emas, tembaga, dan gas alam. Sepanjang tahun 2023, realisasi produksi bijih nikel Indonesia mencapai hampir 200 juta ton. Sedangkan nilai ekspor nikel hasil program hilirisasi mencapai Rp 500 triliun.
Strategi hilirisasi industri yang dilakukan Presiden Joko Widodo juga membuahkan hasil yang sangat positif. Salah satu buktinya adalah nilai investasi pada sektor industri pengolahan nonmigas tumbuh sangat pesat dalam satu dekade terakhir. Dimana nilai investasi pada sektor industri pengolahan nonmigas tumbuh sangat pesat dalam satu dekade terakhir. -sektor pengolahan minyak dan gas” 2014. senilai Rp 186,79 triliun pada tahun 2013, tumbuh pesat menjadi Rp 565,25 triliun pada tahun 2023,” tutup Bamsoet.
Saksikan: Bamsoet Ungkap Bahlil Simpan Nama Menteri Golkar di Prabowo
(dan/tidak keduanya)