Jakarta –
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato mengharukan pada acara pelantikan hari ini. Ia mengenang, pada masa penjajahan, masyarakat Indonesia pernah dianggap lebih rendah dari anjing.
Pada awalnya, ia menyebutkan bahwa Indonesia saat ini sedang menempuh kebijakan politik kebebasan dan aktivitas di kancah dunia. Prabowo mengatakan, Indonesia ingin semua negara berteman baik namun pada saat yang sama menjunjung prinsip non-kolonialisme dan tidak dapat dipisahkan.
Prabowo mengatakan, politik bebas aktif bukan tanpa alasan. Dia menceritakan kisah ini sedemikian rupa sehingga sangat menyakitinya.
“Kami ingin menjadi teman semua negara. Tapi kami punya prinsip, prinsip kami anti kolonial. Karena kita selamat dari kolonialisme. Kami menentang penindasan karena kami sendiri yang tertindas,” kata Prabowo, Minggu (20 Oktober 2024).
“Kami menentang rasisme, kami menentang apartheid karena kami pernah mengalaminya. Saat kita masih terjajah,” tegasnya dan disambut antusias anggota dewan.
“Bahkan kami tergolong lebih rendah dari anjing. Banyak prasasti dan marmer, banyak papan bertuliskan “Honden En Inlander Verboden”, tambahnya.
Saat berkunjung ke sebuah kolam renang di kawasan Jakarta Selatan, ia melihat kata-kata tersebut merendahkan orang Indonesia sendiri. Ia tidak ingin ayat menyakitkan itu muncul kembali yang mengatakan bahwa kita harus menolak penindasan, termasuk ikut memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
“Saya masih bisa melihat papan nama di kolam renang Manggarai nomor 78, ‘Honden En Inlander Verboden.’ Saudara-saudara,” kata Prabowo.
“Makanya kita berpedoman pada prinsip kita harus solidaritas, kita harus melindungi orang-orang tertindas di dunia ini. Oleh karena itu kami mendukung kemerdekaan rakyat Palestina,” kata Prabowo. Apa yang dimaksud dengan Honden En Inlander Verboden?
Tahun lalu, Prabowo Subianto mengungkap alasannya ngotot memimpin NKRI. Prabowo juga mengaku tidak terima dengan kenyataan bahwa pada masa penjajahan Belanda, Bangsa Indonesia dianggap inferior.
“Saya juga punya pengalaman, di Manggarai, waktu saya jadi letnan, di Manggarai ada kolam renangnya. Mungkin sekarang sudah dirobohkan dan dijadikan pusat perbelanjaan. Waktu saya masuk kolam renang tahun 78, saya masih ingat, saya lihat di dinding itu kolam renang dulunya Belanda,” kata Prabowo saat acara spektakuler pemantapan wilayah Jakarta Timur di GOR velodrome Jakarta Timur, Minggu. (16/07/2023).
Katanya, di kolam Peninggalan Belanda itu ada tanda larangan masuk bagi warga sekitar. Prabowo menilai pasal tersebut menyinggung.
“Ada tulisan di dinding, ditutupi lumut. Penasaran tulisannya apa, jadi saya hapus. Saya kaget saudara-saudara, kata-kata dalam bahasa Belanda itu “Honden En Inlander Verboden”. Artinya anjing “honden” dan “inlander” adalah anjing asli. Anjing dan penduduk dilarang. Makanya di jaman Belanda kami tidak boleh masuk kolam renang karena kami lebih pendek dari anjing, bukan inlander en honden,” kata Prabowo.
Namun, Prabowo menegaskan, dirinya tidak mendorong berbagai negara untuk membenci rakyat kolonial. Ia menyatakan, Perdana Menteri Belanda telah meminta maaf atas kekejaman yang terjadi pada masa kolonial. Simak video “Jokowi soal Keppres Pemindahan Modal: Kalau Cuma Tanda Tangan Mudah” (msl/fem)