Jakarta mengatakan bahwa ada kebijakan baru tentang distribusi minyak goreng atau minyak.
Oleh karena itu, Iqbal sepakat bahwa pemerintah melanjutkan secara rinci dalam debat tentang kebijakan minyak ini.
Baca ini: Sanka Oil, kantor polisi daerah barat Sidak Baser Kosambi Bandung dapat dilepas
Itu dikutip pada hari Kamis (5/6): “Setelah kemarin, setelah Idul Fitri, semua kebijakan, termasuk produsen dan distributor. Kami masih membahas ini,” ia mengutip Iqbal pada hari Kamis (5/6).
Iqbal mengatakan bahwa membahas kebijakan terkait minyak baru tidak hanya terbatas pada perubahan tertinggi pada harga eceran (HET).
Baca ini juga: Kerusakan Sungai Panon Bolta pada Gangguan Minyak
Menurutnya, distribusi minyak di lapangan masih panjang. Dalam Menteri Sistem Bisnis (Permentack), 2024, produsen mengatakan bahwa distribusi minyak sedang diimplementasikan oleh 1 (T1), Distribusi 2 (T2) dan pengecer.
Tetapi apa yang ditemukan di lapangan, aliran pasokan tidak mematuhi peraturan, yang membuat harga minyak lebih dari HET, yaitu RP. 15700.
Selain itu, Iqbal mengatakan, ketika proses diskusi selesai, hasilnya tidak boleh dalam bentuk pengangkatan termal. Menurutnya, banyak aspek akan dipertimbangkan.
Dia menambahkan: “Semua fitur dipelajari karena produk, T1, D2, langsung untuk pengecer.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendak) Pudy Santoso mengatakan bahwa Kementerian Perdagangan (Perdagangan) akan membuat penilaian komprehensif atas distribusi, organisasi dan minyak goreng populer (MGR) atau minyak. (Antara/JPN)